Pengaruh Faktor-faktor Kecerdasan Emosi terhadap Komunikasi Interpersonal


 Kecerdasan emosi berpengaruh terhadap komunikasi interpersonal. Orang yang kecerdasan emosinya tinggi mampu berkomunikasi dengan baik dibandingkan dengan orang yang mempunyai kecerdasan emosi yang rendah.  Dalam kehidupan sehari-hari orang yang cerdas emosi mudah menyadari keadaan dirinya, mampu mengendalikan emosi pada situasi yang tidak  menyenangkan, sehingga ia mampu melakukan komunikasi dengan orang lain.  Dibawah ini akan dibahas pengaruh faktor-faktor kecerdasan emosi terhadap komunikasi interpersonal.

 

1. Pengaruh Kesadaran Emosi terhadap Komunikasi Interpersonal 

Emosi-emosi seseorang sangat mengganggu pikiran, emosi merupakan  tamu yang tak diundang dalam kehidupan kita, namun emosi memberi informasi yang bila diabaikan akan mengakibatkan masalah-masalah serius. Jika kita menyadari keberadaan emosi ini, maka kita akan memperlakukan emosi ini dengan rasional, sehingga seseorang akan mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik. Kurangnya kesadaran tentang aspek diri sendiri  akan mempengaruhi dalam berkomunikasi dengan orang lain. Peningkatan kesadaran diri akan menghasilkan komunikasi yang lebih produktif. 

2. Pengaruh Pengendalian Emosi terhadap Komunikasi Interpersonal 

Faktor kecerdasan emosi kedua yaitu pengendalian emosi mempunyai  pengaruh terhadap komunikasi interpersonal. Orang yang mampu mengendalikan emosi,   ia tidak menuruti hal-hal yang menghasilkan perilaku-perilaku yang tidak produktif, tetap tenang, berfikir positif dan tidak bingung, bahkan pada saat  keadaan sangat sulit. Mereka mampu mengelola emosi yang menyusahkan dan mengurangi kecemasan pada saat mengalami emosi tersebut serta tetap stabil, berfikir tenang yaitu tetap terfokus meskipun berada dibawah tekanan sekalipun.  Keadaan tenang dan stabil ini membuat seseorang  dapat melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain. Berbeda dengan orang yang sulit mengendalikan diri, maka mereka akan melakukan hambatan dalam komunikasi interpersonal.

3. Pengaruh Motivasi Diri Terhadap Komunikasi Interpersonal. 

Orang yang mampu memotivasi diri, mereka selalu bersemangat dalam  kehidupannya, cara berfikirnya positif dan tidak berprasangka buruk pada orang lain, hal ini yang menimbulkan mereka mampu untuk berkomunikasi interpersonal dengan orang lain.    Orang yang mampu memotivasi diri, mereka termasuk orang-orang yang  mempunyai sikap optimis, mereka mempunyai pengharapan yang sangat kuat,  berkeyakinan bahwa segala sesuatu akan beres, meskipun sedang dilanda masalah. Orang yang optimis memandang kegagalan disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat diubah sehingga mereka dapat berhasil pada masa-masa mendatang. Orang yang optimis merupakan orang yang cerdas emosi, mereka akan tetap melakukan komunikasi dengan orang lain meskipun sedang dilanda masalah.

4. Pengaruh Empati Terhadap Komunikasi Interpersonal 

  Orang yang empati mempunyai kepedulian yang mendalam atau  penerimaan yang penuh terhadap orang lain serta mampu mendengarkan orang lain dengan sepenuhnya. Seorang perawat yang mempunyai sikap empati ia akan memahami perasaan pasien yang sedang mencari pertolongan. Perawat yang empati akan mampu berkomunikasi interpersonal dengan pasiennya, sehingga mereka akan  menerima pasien tanpa syarat, dan tanpa bias.    Rogers  mengatakan bahwa dalam menghadapi pasien yang mengalami gangguan emosional diperlukan sikap empati dari perawat, seorang perawat harus mampu merefleksikan yaitu mampu dalam memahami secara empati ke dalam kualitas asuhan keperawatan.

5. Pengaruh Hubungan Sosial terhadap Komunikasi interpersonal. 

Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah percaya pada orang lain.  Apabila percaya bahwa orang lain tidak akan menghianati dan merugikan maka ia akan banyak membuka diri pada orang lain. Hubungan sosial akan menentukan efektivitas komunikasi. Kepercayaan meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya
.
 Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan sosial yang baik.  Kegagalan komunikasi  terjadi bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan diantara komunikan menjadi rusak.  Komunikasi interpersonal  dinyatakan efektif  bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dengan orang yang menyenangkan maka akan terjadi  komunikasi yang menyenangkan. Setiap melakukan komunikasi interpersonal , kita tidak hanya sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Perlahan-lahan studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi  pesan pada  aspek relasional. Makin baik hubungan interpersonal  maka  akan terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Makin terbuka seseorang mengungkapkan perasaannya
b. Makin cenderung meneliti perasaannya secara mendalam .
c. Makin cenderung mendengar  dengan penuh perhatian dan bertindak.

Makin baik hubungan  seseorang  makin terbuka seseorang untuk  mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Post a Comment

0 Comments