A.
Latar
Belakang Masalah
Kegiatan pengajaran dan pendidikan
di sekolah akan berhasil, jika semua unsur yang terkait di dalamnya dapat
bekerja sama atau menjadi tim kerja (team working) yang solid untuk
mencapai tujuan sekolah. Hal ini
kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas profesional kinerja
kepala sekolah dan Guru PAI. Oleh karena itu usaha Kepala Sekolah
dalam meningkatkan kemampuan profesional Guru dalam proses
pembelajaran di SMP Negeri I Sangatta Utara sangat dominan,
dan perlu
secara terus menerus mendapatkan perhatian dan bantuan profesional dari penanggung
jawab pendidikan. Peningkatan kemampuan profesional ini akan lebih berhasil
apabila dilakukan oleh kepala Sekolah dan Guru dengan kemauan dan usaha mereka
sendiri.
Usaha untuk menjamin kualitas layanan belajar tetap terjaga, maka supervisi
menjadi hal yang penting dalam memberikan bantuan kepada Guru. Istilah
supervisi pendidikan sudah cukup lama dikenal dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu pada usaha
perbaikan situasi belajar dan mengajar.
Supervise
pendidikan menurut Neagley adalah setiap layanan kepada Guru-guru bertujuan
menghasilkan perbaikan instruksional, layanan belajar, dan pengembangan
kurikulum[1].
Dari uraian supervisi dia atas, maka penulis dapat mengamati kepala sekolah
SMP Negeri I Sangatta Utara dalam merumuskan visi dan misi sekolah. Dan
melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan sekolahnya,
serta terbiasa melakukan pengawasan tentang pengelolaan kurikulum, kepegawaian,
sarana dan prasarana, keuangan, dan hubungan sekolah dengan masyarakat dengan
cara yang demokratis. Karena Kualitas dan produktifitas pemimpin harus mampu
memperlihatkan perbuatan profesional yang bermutu.
Chaplin (1989)
mengemukakan kemampuan (competence) adalah kelayakan untuk melaksanakan
tugas, keadaan mental memberikan kualifikasi seseorang untuk berwewenang dan
bertanggung jawab atas tindakannya atau perbuatannya[2].
Keberhasilan sekolah pengelolaannya ditentukan oleh kemampuan kepala
sekolahnya, yaitu melakukan pengorganisasian secara sistematis, dan komitmennya
terhadap perbaiakan pengelolaan sekolah dalam wewenangnya dan tanggung jawabnya
sebagai pemimpin.
Kepemimpinan bukanlah serangakaian kompetensi yang dibuat oleh seseorang,
melainkan pendekatan atau cara kerja dengan manusia dalam suatu organisasi
untuk menyelesaikan tugas bersama dan tanggung jawab bersama. Kemampuan
memahami kondisi yang demikian ini bagi kepala sekolah amat penting artinya,
yaitu kemampuan melihat secara tajam apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
pelaksanaan pendidikan di Sekolah.
Supervisi tidak terjadi begitu saja, oleh karena itu dalam setiap kegiatan
supervisi terkandung maksud-maksud tertentu yang ingin dicapai dan hal itu
terakumulasi dalam tujuan supervisi. Tujuan dapat berfungsi sebagai arah atau
penuntun dalam melaksanakan supervisi, tujuan supervisi berkaitan erat dengan tujuan
pendidikan di sekolah sebab supervisi pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka
membantu pihak sekolah (Guru-guru) agara dapat melaksanakan tugasnya secara
lebih baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai secara
optimal.
Menurut Feter
F. Oliva tujuan supervise adalah (1) membantu guru dalam mengembangkan proses
kegiatan belajar mengajar, (2) membantu Guru dalam menerjemahkan dan
mengembangkan kurikulum dalam proses belajar mengajar, dan (membantu sekolah
(Guru) dalam mengembangkan staf[3].
Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa secara umum tujuan
supervisi yaitu membantu Guru dalam mencapai tujuan pendidikan, membimbing
pengalaman mengajar Guru, memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar siswa, membina
moral kerja, menyesuaikan diri dengan masyarakat dan membina sekolah yang di
pimpinnya. Supervisi yang dilakukan di SMP Negeri I Sangatta Utara yaitu
supervisi akademik, dalam penjabaran supervisi klinis untuk menangani
perbaikan-perbaikan pembelajaran.
DOWNLOAD File lengkapnya di SINI
0 Comments