A. Konsep Kebutuhan
Sebagaimana kita pahami dalam
pengertian ilmu ekonomi konvensional, bahwa ilmu ekonomi pada dasarnya
mempelajari upaya manusia baik sebagai individu maupun masyarakat
dalam rangka melakukan pilihan
penggunaan sumber daya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan yang
pada dasarnya tidak terbatas akan barang dan jasa. Kelangkaan akan barang dan
jasa timbul bila kebutuhan (keinginan) seseorang atau masyarakat ternyata
lebih besar daripada tersedianya barang dan jasa tersebut. Jadi kelangkaan ini
muncul apabila tidak cukup barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan tersebut.
Ilmu ekonomi konvensional
tampaknya tidak membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Karena keduanya
memberikan efek yang sama bila tidak terpenuhi, yakni kelangkaan. Dalam kaitan
ini, Imam al-Ghazali tampaknya telah membedakan dengan jelas antara keinginan (raghbah
dan syahwat) dan kebutuhan (hajat), sesuatu yang tampaknya agak sepele
tetapi memiliki konsekuensi yang amat besar dalam ilmu ekonomi. Dari pemilahan
antara keinginan (wants) dan kebutuhan (needs), akan sangat terlihat betapa
bedanya ilmu ekonomi Islam dengan ilmu ekonomi konvensional.
Menurut Imam al-Ghazali kebutuhan
(hajat) adalah keinginan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang diperlukan
dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya dan menjalankan fungsinya.
Kita melihat misalnya dalam hal kebutuhan akan makanan dan pakaian. Kebutuhan
makanan adalah untuk menolak kelaparan dan melangsungkan kehidupan, kebutuhan
pakaian untuk menolak panas dan dingin. Pada tahapan ini mungkin tidak bisa
dibedakan antara keinginan (syahwat) dan kebutuhan (hajat) dan terjadi
persamaan umum antara homo economicus dan homo Islamicus. Namun
manusia harus mengetahui bahwa tujuan utama diciptakannya nafsu ingin makan
adalah untuk menggerakkannya mencari makanan dalam rangka menutup kelaparan,
sehingga fisik manusia tetap sehat dan mampu menjalankan fungsinya secara
optimal sebagai hamba Allah yang beribadah kepadaNya. Di sinilah letak
perbedaan mendasar antara filosofi yang melandasi teori permintaan Islami dan
konvensional. Islam selalu mengaitkan kegiatan memenuhi kebutuhan dengan tujuan
utama manusia diciptakan. Manakala manusia lupa pada tujuan penciptaannya, maka
esensinya pada saat itu tidak berbeda dengan binatang ternak yang makan karena
lapar saja.
Untuk File Lengkapnya Silahkan DOWNLOAD
0 Comments