Tahun Depan, UN "Online" Akan Digelar Secara Nasional

Kalau tahun-tahun dulu untuk UN siswa cukup menyediakan seperangkat alat tulis, seperti Pensil 2B, Penggaris 2B, dan penghapus, namun untuk tahun 2016 nampaknya aka nada perubahan yang cukup signifikan mengenai dengan cara apa siswa mengerjakan soal UN. 

Untuk tahun2016 akan ada rencana pelaksanaan UN menggunakan sistem online secara menyeluruh.



Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk mengkaji lebih dalam penerapan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN). Kajian ini dimaksudkan agar tidak terjadi kebingungan dalam penerapannya seperti yang lalu.

Menanggapi hal itu, Anies Baswedan yang turut hadir dalam rapat koordinator bersama Menko PMK, Senin (7/12) mengatakan, Kemdikbud telah mengampanyekan IIUN ke sekolah dan dinas pendidikan di seluruh provinsi maupun kabupaten/kota. Kemdikbud terus mendorong kesadaran pentingnya kejujuran dalam menjalani UN. Salah satu cara yang membantu adalah melalui komputer atau computer based test (CBT) atau ujian secara online.

Namun, karena keterbatan komputer, tidak semua sekolah bisa menerapkan CBT. Hanya beberapa sekolah yang dinilai layak siap menerapkan UN-CBT oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud.

“Tapi tahun depan kita harapkan semuanya harus CBT. Dan kita ingin komputerisasi tidak hanya dipakai untuk UN, tapi juga proses belajar,” kata Anies.

Deputi Pendidikan dan Olah Raga Kemko PMK, Prof Agus Sartono, menambahkan, dengan dibuatkannya IIUN diharapkan pemerintah dapat membangun sekolah integritas. Secara tidak langsung konsep ini nantinya akan mendorong sekolah untuk berlomba-lomba menjadi sekolah integritas. Sebab, ini memberikan peluang kepada orang tua murid untuk memprotes jika sekolah bersangkutan berintegritas rendah. Demikian pula pemda setempat akan melakukan evaluasi anggaran yang dialokasikan untuk sekolah bersangkutan.

“Mulai tahun depan akan diberikan semacam penghargaan kepada sekolah dengan indeks integritas UN tertinggi,” kata Agus.

Agus mengatakan, evaluasi atau penilaian terhadap IIUN ini sangat mudah dilakukan. Misalnya, dari 20 jenis soal yang berbeda antara peserta UN, tetapi pada hasilnya terdapat kesalahan yang konsisten di antara beberapa siswa, maka bisa dipastikan ada kerja sama atau menyontek.

IIUN merupakan akumulasi dari data yang diterima Puspendik untuk melihat tingkat kejujuran dalam pelaksanaan UN di setiap sekolah. IIUN dinilai penting karena kebocoran soal UN menimbulkan keraguan akan kualitas siswa yang sesungguhnya di perguruan tinggi. Meski UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, hasil UN tetap menjadi salah satu pertimbangan masuk perguruan tinggi.

Hasil rekapitulasi Kemdikbud menunjukkan , sekolah yang meraih IIUN tertinggi, yaitu peringkat pertama adalah SMPN 1 Kota Magelang, Jawa Tengah dengan nilai 97,12%. Peringkat kedua SMPN 4 Pakem, Sleman, Yogyakarta 96,78%, disusul peringkat ketiga SMPN 1 Godean, Sleman, Yogyakarta 96,72%, dan SMPN 115 Jakarta 96,69%.

Peringkat keempat SMP Labschool Kebayoran 96,69%, kelima SMP N 5 Yogyakarta 96,55%, keenam SMPN 2 Bantul, Yogyakarta 96,55 persen, dan ketujuh SMP Labschool Jakarta dengan 96,52%. Peringkat delapan SMPN 2 Purworejo, Jawa Tengah dengan 96,49% dan SMP Kanisius Jakarta 96,46%. Sekolah yang meraih nilai indeks integritas tertinggi secara umum meraih rata-rata nilai UN di atas 90.


Sumber: beritasatu


Post a Comment

0 Comments