UKG Dirasa Hanyalah Program Menghabisi Anggaran

Padu tahun 2015 ini UKG kembali dilaksanakan, Pemerintah melalui Kemendikbud membuat kebijakan bahwa seluruh Guru yang ada di naungannya untuk mengikuti pelaksanaan UKG.
Belajar dari pengalaman, UKG yang pernah dilaksanakan belum dapat dilihat hasilnya, hingga saat ini mutu pendidikan belum juga ada perbaikan. Dengan dasar ini timbullah spekulasi bahwa peaksanaan UKG hanyalah untuk menghabiskan anggaran.

Pelaksanaan UKG itu sendiri sebenarnya dimaksudkan untuk menambah kemampuan dan kompetensi guru. Namun demikian kegiatan ini dirasa hanyalah sia-sia belaka. Guru justru disibukkan dengan tugas-tugas yang sebenarnya tidak diamanatkan dalam UU Guru dan dan Dosen.
Pada dasarnya, tanpa UKG pun Guru mampu meningkatkan kualitasnya sendiri.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengkritisi pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG). Menurutnya, UKG bukan merupakan kewajiban dan tidak diamanatkan dalam UU Guru dan Dosen.
"Saya tidak habis pikir dengan pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Kok maunya teror guru terus, ada-ada saja programnya yang bikin guru gelisah," kata Sulistiyo yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) .

Dia malah menyindir pemerintah yang sengaja membuat program hanya untuk menghabiskan anggaran. "Mudah-mudah‎an UKG bukan hanya proyek yang menghabiskan anggaran saja," cetusnya.

Bagi Sulistiyo, tanpa UKG pun para guru dengan sendirinya selalu meningkatkan kompetensinya dengan menambahkan pengetahuan lewat membaca dan lain-lain. Tugas pemerintah pusat dan daerah memberikan tambahan pendidikan maupun pelatihan.

"UKG sudah pernah dilakukan, tapi hasilnya mana? Tidak ada perbaikan mutu pendidikan kan? Ketimbang dananya dihabiskan untuk UKG, lebih baik diplotkan untuk diklat guru-guru," tandasnya.
Tes UKG sudah dimulai sejak 9 November. Tes ini akan berakhir hingga 27 November.‎

Post a Comment

1 Comments

  1. Tahun 2013 dan 2014 sangat sedikit sekali program diklat kompetensi yang dilaksanakan oleh P4tk yang dulu menjadi tulang punggung peningkatan kompetensi terutama guru-guru SMK.

    ReplyDelete