Metode Membaca Read Aloud Untuk Anak-anak

Membaca merupakan kunci dari perkembangan ilmu, namun untuk menyadarkan kecintaan anak terhadap membaca tentu bukanlah hal yang mudah, disamping membaca merupakan hal yang tidak menarik namun juga kecendrungan anak untuk bermain lebih tinggi. bagi anak yang sudah terbiasa membaca, entah itu membaca buku dongeng, gambar, atau buku lainnya biasannya anak tersebut kesehariannya tidak dapat terlepas dari buku, buku merupakan tempat dimana ia bermain, namun untuk menuju kearah dimana anak suka membaca tentu bukan hal yang mudah, butuh usaha-usaha dan eksperimen agar supaya anak dapat menyukai membaca buku. berikut adalah salah satu metode membaca yang mungkin dapat anda terapkan kepada anak-anak.

Read Aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak.

Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling  efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan.  Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).

Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan dapat menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian hebat itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stress bahkan terbebani harus bisa membaca.  Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca. 
 
Read aloud dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak semester ke-3 kehamilan. Karena itu  semakin dini buku diperkenalkan, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dengan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.
 
Read Aloud juga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, saat hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat atau kereta api, atau saat menunggu antrian dokter. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan konsistensi melakukan read aloud. Rutinitas  adalah kunci utama keberhasilannya.
 
Manfaat read aloud antara lain dapat membangun keterampilan literasi  melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Read Aloud juga membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca. Kedekatan orang tua dengan anak juga bisa dicapai karena anak terbiasa dengan suara orang tua dan terdapat ‘skin to skin contact’ ketika membacakan cerita, serta terdapat juga kedekatan dengan buku. Orang tua yang membacakan cerita kepada anak juga langsung menjadi contoh membaca bagi anaknya (reading role model). (Desliana Maulipaksi)

Post a Comment

0 Comments