Kekuatan pengaruh antara filsafat Yunani dengan agama Kristen dikatakan
seimbang.[11][11] Apabila tidak seimbang pengaruhnya, maka tidak mungkin berintegrasi membentuk
suatu formula baru. Walupun agama Kristen relatif masih baru keberadaannya,
tetapi pada saat itu muncul anggapan yang sama terhadap filsafat Yunani ataupun
agama Kristen. Anggapan pertama, bahwa Tuhan turun ke bumi (dunia) dengan
membawa kabar baik bagi umat manusia. Kabar baik tersebut berupa firman Tuhan
yang dianggap sebagai sumber kebijaksanaan yang sempurna dan sejati. Anggapan
kedua, bahwa walaupun orang-orang telah mengenal agama baru, tetapi juga
mengenal filsafat Yunani yang dianggap sebagai sumber kebijaksanaan yang tidak
diragukan lagi kebenarannya.
Ciri-ciri
pemikiran filsafat barat abad Pertengahan adalah :
- Cara berfilsafatnya dipimpin oleh gereja
- Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles
-
Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus
Masa abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang
penuh dengan upaya menggiring manusia ke dalam kehidupan atau sistem
kepercayaan yang picik dan fanatic, dengan menerima ajaran gereja secara
membabi buta. Karena itu perkembangan ilmu pengetahuan terhambat.
Masa ini penuh dengan dominasi gereja, yang tujuannya untuk membimbing umat
ke arah hidup yang saleh. Namun, di sisi lain dominasi gereja ini tanpa
memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang mempunyai perasaan, pikiran,
keinginan, dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri.[12]
Masa abad pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu:
1.
Masa Patristik
Istilah Patristik berasal dari kata Latin pater atau bapak yang artinya
para pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dari golongan atas golongan ahli
pikir. Dari golongan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang beragam
pemikirannya. Mereka ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya.
Bagi mereka yang menolak, alasannya karena beranggapan bahwa sudah
mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila
mencari sumber kebenaran yang lain seperti dari filsafat Yunani. Bagi mereka
yang menerima sebagai alasannya beranggapan bahwa walaupun telah ada sumber
kebenaran yaitu firman Tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan
filsafatYunani hanya diambil metodosnya saja (tata cara berpikir). Juga,
walupun filsafat Yunani sebagai kebenaran manusia, tetapi manusia juga sebagai
ciptaan Tuhan. Jadi, memakai atau menerima filsafat Yunani diperbolehkan selama
dalam hal-hal tertentu tidak bertentangan dengan agama.
Akibatnya muncul upaya untuk membela agama Kristen, yaitu para apologis
(pembela iman Kristen) dengan kesadarannya membela iman Kristen dari serangan
filsafat Yunani. Para pembela iman Kristen tersebut adalah:
Untuk File Lengkapnya Silahkan DOWNLOAD
2 Comments
bagus
ReplyDeletetanks ats kunjunganx,,
ReplyDelete