Arti dan Makna Simbol pada Lambang Negara Garuda Pancasila


Lambang Garuda Pancasila memiliki simbol-simbol tertentu, yaitu Bintang, Rantai, Pohon Beringin, Kepala Banteng, serta Padi dan Kapas. Aplikasi simbol-simbol ini lazim dijumpai dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Setiap simbol-simbol sila Pancasila mengandung makna yang mendalam dan memiliki hubungan yang erat dengan sila-sila Pancasila.  Setiap sila saling  menjiwai satu sama lain. Makna hubungan simbol-simbol sila  Pancasila  menjiwa kehidupan seluruh rakyat  Indonesia.

1. Arti dan Makna Simbol “Bintang”

Simbol Bintang pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna religius (keimanan dan ketaqwaan) kepada Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa sebagai Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Semua manusia harus beriman dan bertaqwa kepada-Nya dengan cara menjalankan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Mensyukuri segala karunia, menjaga dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya segala potensi yang diberikan-Nya. 

Makna yang terkandung pada simbol ini selain menjiwai semangat kerohanian. Simbol Bintang sering kali digunakan sebagai simbol keagaamaan, seperti digunakan oleh umat Islam pada kubah masjid atau menara masjid. Simbol Bintang juga identik dengan prestasi atau kejayaan.  Tanda pangkat perwira tinggi TNI dan POLRI juga menggunakan simbol Bintang berwarna emas.

1. Bintang
Sila pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa” disimbolkan dengan  sebuah bintang bersudut lima berwarna emas. Bintang merupakan simbol cahaya yang terpancar dari keagungan Tuhan yang menjadi semangat kerohanian bagi setiap manusia.

Contoh penerapan makna yang terkandung dalam simbol Bintang, seperti siswa rajin melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. Bagi umat Islam rajin ke masjid melaksanakan sholat 5 waktu. Bagi umat kristen rajin ke gereja. Bagi umat Hindu beribadah di pura. Bagi umat Buddha beribadah di vihara atau klenteng.
Begitu juga kebiasaan siswa berdoa sebelum belajar juga merupakan bentuk keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa. 


2. Arti dan Makna Simbol “Rantai”
Sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab” disimbolkan dengan “Rantai” berwarna emas. Simbol ini mengandung nilai  perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan makna simbol “Rantai” dalam kehidupan sehari-hari salah  satunya seperti siswa menunjukkan kepedulian untuk berbagi dan membantu sesama.

Simbol Rantai pada Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung makna perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh penerapan makna simbol “Rantai” dalam kehidupan sehari-hari seperti berperilaku adil terhadap sesama manusia, diri sendiri, dan alam sekitar. Membantu meringankan penderitaan orang lain  merupakan contoh penerapan makna simbol ini.


3. Arti dan Makna Simbol “Pohon Beringin”
Simbol “Pohon Beringin” pada Sila Persatuan Indonesia terkandung makna mempersatukan bangsa.

Setiap warga negara Indonesia wajib menjunjung tinggi persatuan bangsa, menjaga dan membela wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).   Mengakui adanya kebhinekaan suku, bahasa, adat istiadat, budaya, dan agama. Serta cinta dan bangga menjadi warga Negara Indonesia. Contoh penerapan makna simbol “Pohon Beringin” dalam kehidupan sehari-hari seperti siswa mengikuti kegiatan-kegitan yang dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, seperti mengikuti kegiatan pembekalan Bela Negara, upacara bendera, dan lain-lain. 


Penerapan makna simbol Pohon Beringin seringkali dijumpai dalam  kehidupan nyata sehari-hari salah satunya seperti melaksanakan upacara  bendera sebagai wujud nasionalisme dan patriotisme. Setiap hari Senin warga sekolah melaksanakan upacara bendera sebagai contoh rasa cinta  dan bangga menjadi warga Negara Indonesia.


4. Arti dan Makna Simbol “Kepala Banteng”
Simbol “Kepala Banteng” pada Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, mengandung makna nilai-nilai kerakyatan.
Maksudnya bahwa kedaulatan negara adalah di tangan rakyat dan keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat. Sila Keempat Pancasila adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat  kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” disimbolkan dengan  “Kepala Banteng”, yang mengandung makna nilai-nilai kerakyatan. Bahwa kedaulatan negara adalah di tangan rakyat, dan keputusan diambil  berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat. 
Contoh sederhana penerapan: musyawarah memilih ketua kelas.

5. Arti dan Makna Simbol “Padi dan Kapas”
Simbol “Padi dan Kapas” pada Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna nilai keadilan sosial atau berbuat adil baik terhadap diri sendiri, kepada sesama, dan lingkungan sekitar.

Contoh penerapan simbol ini antara lain memperlakukan  sesama dengan adil, gemar memelihara lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya.  Contoh penerapan makna “Padi dan Kapas” dalam kehidupan nyata sehari-hari antara lain dapat dilihat dari tugas seorang hakim dalam  memutuskan perkara dengan seadil-adilnya. Siswa yang gemar memelihara lingkungan sekitar, melakukan penghijauan, tidak membuang sampah sembarangan, juga merupakan contoh penerapan makna “Padi dan Kapas”.



Post a Comment

0 Comments