Psikologi Perkembangan Balita

Definisi Psikologi
Psikologi  : Ilmu uang mempelajari tentang kejiwaan, perkembangan mental dan tingkah laku.

Perkembangan : Tahapan / fase / perubahan uang menjadi uang bersifat progresif (mengalami kemajuan qualitatif).

Psikologi perkembangan :
- prenatal
- Natal
- Bayi
- Kanak-kanak
- Anak
- Remaja
- Dewasa
- Usia Lanjut

TUGAS PERKEMBANGAN (DEVELOPMENT TASK)

Bayi (0-2 tahun)
- belajar makan padat
- belajar berbicara
- belajar perbedaam seks dan tata caranya.
- Belajar benar atau salah mengembangkan hati nurani
- Belajar membaca / persiapan membaca.

Kanak-kanak
Perkembangan kognitif
Tugas perkembangan pokok anak


- mempelajari keterampilan fisik uang diperlukan untuk permainan umum.
Contoh: merangkak, melompat, meloncat, berjalan,berlari
- mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
- Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
- Belajar mengenai peran sosial sebagai wanita / sebagai pria
- Mengembangkan keterampilan dasar (membaca, menulis, berhitung)
- Mengembangkan pengertian mengenai keperluan untuk kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata nilai jaga tingkatan nilai hidup.
- Mengembangkan sikap tehadap kelompok sosial.
- Mencapai kebebasan pribadi. 

DIMENSI PERKEMBANGAN:
• Psycho sosial (Erikson)
• Cognitif (Piaget)
• Psyco sexual (Freud)
• Afexsi
• Motorik

PSYCHO SOCIAL STAGES (ERIKSON)

Basic Trust VS Mistrust (birth to 12-18 months) Mencari apa yang bisa dipercaya dari seorang bayi

Autonomy VS Shame and Doubt ( 12-18 months to 3 years)
Punya keinginan dan rasa ingin tau. Bila di panggil kadang-kadang tidak mau datang dan asik bermain.

Initiative VS Quilt (3 to 6 years)
Rasa ingin tau yang besar, anak banyak bertanya dan sebagai pendengar janganlahkita mematahkan pertanyaannya.

Industry VS Inferiority (6 years to puberty)
Kebutuhan yang ber afiliasi, menghasilkan sesuatu dan takut melakukan kesalahan.

Identity VS Identity Confusion (puberty to young adulthood)
Ingin Mandiri dan segala sesuatu yang dilakukannya ingin dikerjakan sendiri.

Intimacy VS Isolation (young adulthood)
Ingin berteman dengan akrab tetapi kadang ingin meyendiri.

Generativity VS Stagnition (middle adulthood)
Perkembangan anak seolah-olah berhenti berkembang.

Integrity VS Despair (late adulthood)
Post power syndrome adalah orang yang sudah pensiun merasa masih berarti
tetapi sudah tidak kuat.

PERKEMBANGAN BALITA YANG HARUS DIAMATI

1. Kebutuhan untuk berteman
2. Dari kecil di bimbing membedakan antara khyalan dan kenyataan
3. Disiplin diri

Dimulai dengan disiplin waktu, caranya:
- ajak duduk bersama untuk membuat komitmen
- 2-3 tahun mengenalkan jam dengan jarum pendek
- 5-6 tahun mengenalkan jam dengan jarum panjang.

4. Hati nurani digunakan untuk mengetahui benar dan salah Hati nurani mengajarkan
- memberi salam
- mengucapkan terima kasih
- mengatakan tolong
- meminta maaf

5. Kemandirian mengajarkan
- fisik : makan sendiri, pakai / buka baju yang berkancing sendiri
- psikologi : memupuk rasa percaya diri


 DIMENSI-DIMENSI PERKEMBANGAN

  1. Kognitif
  2. Psikosexual Dimensi Perkembangan Afektif
  3. Bahasa Psikosocial Psikomotorik


COGNITIVES STAGES (PIAGET)
Sensori motor (birth to 2 years)
- mengenal segala sesuatu lewat panca indra, merangsang pola pikirnya dengan alat-alat panca indra. Yang bergerak, yang mengeluarkan bunyi, penciuman, pengecapan, perabaan.
- Pola berfikirnya memikat lebih baik dari pada anak yang tidak mendapat rangsangan sensori motor
- Gerakanya refleks

Pre operational (2 to 7 years)
- Dominan dengan aktifitas fisik dan punya konsep sendiri
- Gerakanya menjadi terarah
- Memulai berfikir atau tahap realis / mulai terarah
- Munculnya kemampuan abstraksinya dan berpusat pada dirinya.

Concrete Operasional (7 to 12 years)
- mulai mengenal konsep pengelompokan, himpunan
- bisa mengkategorikan / klasifikasi objek
- mulai bisa memilih sendiri
- mulai mengenal konsep waktu dan tempat

Formal Operations (12 years through adulthood)
- konsep berfikir mulai terbentuk
- di pengaruhi oleh stimulasi yang diberikan sejak usia dini

Kemampuan seorang anak umum belajar
Birth 0-4 tahun : 50%
Birth 4-8 tahun : 30%
Sisanya             : 20%

Konsep adalah : Pemahaman seseorang terhadap sesuatu hal
Contoh: konsep warna baik – buruk, norma (tergantung dari yang dilihat dan didengar).

Beberapa faktor yang mempengaruhi konsep anak:

• Konsep organ panca indra. Cth : anak yang buta warna, tuli,dll
• Intelegensi
• Jenis kelamin
Ketiga faktor di atas  dinamakan faktor hereditas

• Kesempatan belajar
• Pengalaman belajar
• Kepribadian (bagaimana anak mengamati)
Ketiga faktor diatas dinamakan faktor luarnya



PSICHOSEXUAL STAGES FREUD

• Oral (birth to 12-18 months)
• Anal (12-18 months)
• Phalic (3 to 6 years)
• Latency (6 to puberty)
• Genetical (puberty through adulthood)



ORAL (birth to 12-18 months)
Kenikmatan pada mulut apapun yang dilakukan anak pada mulutnya, bermain dan mengekspresikan kebutuhan melalui mulutnya.

ANAL (12-18 months)
Kenikmatan ada pada anus pada saat inilah anak diajarkan toilet training, pembuangan feses pada anak diajarkan baik itu pada saat buang air kecil atau buang air besar.

PHALIC (3 to 6 years)
Kemaluan pada anak laki-laki, setiap pagi akan mengalami reaksi, karena pada umumnya pada saat usia seperti ini anak mulai merasakan kenikmatan dan perkembangan sexual nya mulai ada aedipus. Contoh lain, biasanya anak laki-laki senang berdekatan dengan ibunya dan sebaliknya, anak perempuan senang berdekatan dengan bapaknya.
Sebagai orang tua hal yang perlu diperhatikan adalah dapat mengalihkan perhatian anak bila anak tersebut, sedang mengalami masturbasi dan bukan memarahinya.

LATENCY (6 to puberty 14 years)
Pada latency ini, kegiatan sex cenderung aman (sexualnya stabil / jarang bermasalah). Ini juga masa penting untuk anak diperhatikan dan pada masa ini anak-anak relatif lebih mudah untuk memberikan masukan atau nasehat pada anak baik itu berupa etika atau norma.

GENITAL (puberty through adulthood)
Dalam genital manusia mulai merasakan kepuasan pada rangsangan tubuh, alat kelamin bertumbuh dengan normal.


PERKEMBANGAN BAHASA

0-1 tahun dinamakan pre linguistik
contoh: menangis, ungkapan emosi, isyarat,mengoceh, celoteh
1-5 tahun dinamakan linguistik
contoh : sosialisasi dan kemandirian
5- dewasa dinamakan pemantapan bahasa

PRE LINGUISTIK
Pre linguistik : bila tidak meletakkan dasar emosi yang tepat maka perkembangan bahasanya hanya seperti itu saja atau tidak ada perubahan (kemajuan)
Linguistik : celoteh anak dalam berupa kata tetapi hanya peniruan
Cth : 1-2 tahun vocal konsonan yang di ucapkan A,I,U,P,M,T
        2-3 tahun tahap peniruan atau celoteh
        3-4 tahun suku kata ke kata
        4-5 tahun kalimat / belajar kata. Disinilah anak mulai ada rangsangan kognitifnya.

Fungsi bahasa adalah memahami maksud orang lain, menyampaikan maksud atau berbicara kepada orang lain.
Jumlah kata-kata yang wajar dikuasai oleh anak:
1tahun: beberapa kata
2tahun: 200 kata
3tahun: 900 kata
tokoh Lenneberg memperkirakan kata-kata yang harus dikuasai:
1tahun : beberapa kata
2tahun : 200-270 kata
3tahun : 900 kata

LINGUISTIK
Pengertiannya adalah berkomunikasi untuk lebih pada bersosialisasi dan kemandirian. Untuk mengajarkan bahasa kedua, bahwa bahasa ibu sebagai bahasa pertama harus dikuasai supaya anak tidak mengalami kebimbangan dalam berucap (berbahasa).

Perbedaan bahasa dan bicara : bahasa dibagi dalam tiga kategori (bahasa tubuh, bahasa mimik, bahasa isyarat) sedangkan bicara adalah mengeluarkan suara dan kata-kata.


PERKEMBANGAN MOTORIK

Perkembangan motorik dibagi menjadi dua:
  1. Motorik kasar adalah kemampuan yang menyangkut otot kasar. Contohnya : merangkak, berjalan, berlari, melompat, berenang dan lainya.
  2. Motorik halus adalah kemampuan yang menyangkut otot kecil Contohnya : memegang, menjahit, meronce, meremas, mencoret, menulis, menggambar dan lainnya.

Beberapa hal yang mempengaruhi motorik
- faktor genetik
- faktor fisik
- faktor stimulasi
Tugas perkembangan motorik usia 1-2 tahun
Motorik kasar usia 1 tahun :
- anak bisa merangkak di tempat yang rata
- berdiri dan berjalan beberapa langkah
- berjalan lancar atau cepat
- bisa langsung duduk saat jatuh
- merangkak ditangga
- menarik dan mendorong benda yang besar
- melempar bola
Motorik kasar usia 1 tahun :
- memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk
- menjimpit benda kecil
- membuka halaman buku
- menyusun balok
- membuang cairan
- memekai kaos kaki
- memutar tombol atau menekan tombol
- mengupas pisang atau membuka plastik mainan

Motorik kasar usia 2 tahun : 
- meloncat
- berjalan mundur
- menendang bola
- memanjat sofa
- berjalan jinjit
- berdiri sebelah kaki
- bangun tidur langsung duduk
- naik tangga
- duduk di sepeda
- mengayuh sepeda
Motorik halus usia 2 tahun :
- memegang pensil dengan 2 jari
- membuat garis halus berdiri
- membuat lingkaran tak beraturan
- buka tutup pintu (grendel)
- mengacingkan baju
- membuka atau menutup toples / tempat makan anak
- mengenalkan gunting tumpul untuk anak

Motorik kasar usia 3 tahun :
- berjinjitsambil berjalan tanpa jatuh (seimbang)
- melompat dengan 1 kaki
- melompat dengan 1 kaki lebih dari 5 detik
- berjalan menyusuri papan titian
- melempar bola jarak jauh
- melempar bola besar
- mengendarai sepeda roda 3
Motorik halus usia 3 tahun :
- belajar menggambar wajah
- menyendok cairan
- mencuci dan mengelap tangan sendiri
- makan sendiri
- membawa wadah tanpa menumpahkan isinya
- menggambarkan sesuatu dengan mencontoh

Motorik kasar usia 4 tahun :
- sudah boleh menuruni tangga
- berjalan mundur dengan arah lurus
- melompati lubang
- mengendarai sepeda dengan berbelok-belok
Motorik halus usia 4 tahun :
- menggunakan gunting dengan objek yang panjang
- memasukan surat kedalam amplop
- mengoleskan selai
- membawa gelas berisi air tanpa tumpah

PERKEMBANGAN AFEKSI / EMOSIONAL

Pola emosional anak-anak
Masa bayi (0-2 tahun)
Masa kanak-kanak (2-6 tahun)
Masa anak (6-12 tahun)
Masa remaja (12-18 tahun)
Masa dewasa (18-.. tahun)

Emosional pada anak

1. Marah : bayi marah dengan berteriak, berontak, menangis, memukul, menendang, berguling-guling.
2. Takut : rangsangan yang membuat bayi takut adalah suara. Contonya suara petir, orang yang baru dilihatnya, ruangan gelap, tempat tinggi dan binatang kecil. Reaksinya anak akan takut, menangis, mengumpat, dan menahan nafas.
3. Ingin tau : memberikan ekspresi wajah dengan mulutnya yang terbuka dan bila melihat sesuatu hal yang baru, akan senang dan mau mencobanya.
4. Gembira : lebih kearah fisik. Biasanya anak akan senang bila dibelai, dipeluk, digendong, diajak bercanda dan reaksinya anak akan tertawa gembira, berteriak, menggerak-gerakkan kakinya.

Emosional anak yang umum :

1. Marah : lebih karena bertengkar merebutkan mainan atau tidak tercapainya keinginan dan reaksinya anak menangis, menendang, melompat, memukul, membentak
2. Cemburu/irihati : pada saat orang tua memberikan perhatian kepada orang lain, bila temannya mempunyai mainan baru maka reaksinya anak merengek, pura-purasakit.
3. Mudah bersedih :  bila kedua orang tua akan beraktifitas ke kantor, bila kedua orang tua memperhatikan orang lain, kehilangan mainan / binatang kesayangan reaksinya anak menangis, dan enggan mengerjakan kebiasaan rutin.
4. Mudah gembira : sesuatu yang dikerjakan menurunya sulit, tetapi anak tersebut berhasil melakukanya, bila kondisi si anak sehat.
5. Rasa ingin tau : keinginan rasa ingin tau dengan apa yang baru dilihatnya, khususnya pada tubuh, bila mendapat atau membeli suatu benda akan langsung dibukanya.
6. Takut : perasaan ini muncul pada saat ingatan cerita yang menakutkan, tontonan film seram atau gambar yang baru dilihatnya.

Post a Comment

0 Comments