DEDIKASINYA membimbing anak-anak korban kekerasan di kamp pengungsi Palestina di Bethlehem, diganjar penghargaan prestisius.
Hanan Al Hroub, wanita berhijab Palestina itu terpilih sebagai guru terbaik dunia di Global Teacher Prize, sebuah ajang yang digagas Yayasan Varkey (yayasan sosial pendidikan internasional).
Hanan Al Hroub, wanita berhijab Palestina itu terpilih sebagai guru terbaik dunia di Global Teacher Prize, sebuah ajang yang digagas Yayasan Varkey (yayasan sosial pendidikan internasional).
Hanan meraih hadiah sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar. Malan penghargaan ini berlangsung di Dubai, Minggu (13/3), dan diumumkan oleh Paus Fransiskus lewat video conference.
“Saya bangga bisa menjadi seorang guru perempuan Palestina yang bisa berdiri di panggung ini. Saya di sini karena semua guru pada umumnya, dan para guru di Palestina pada khususnya," kata Hanan seperti dikutip dari The Guardian.
Hanan mengatakan, dia yakin profesi guru bisa mengubah dunia. Peran guru buat Hanan, sangat penting untuk menjawab pertanyaan besar di dunia pendidikan yakni; seperti apa masa depan anak-anak kita?
Hanan tumbuh di kamp pengungsi Bethlehem dan akrab dengan kekerasan. Dia menjadi guru sekolah dasar setelah anak-anaknya sendiri menjadi trauma menyaksikan penembakan ketika sedang menuju sekolah. Dia menggunakan pendekatan seorang spesialis di saat mengajar.
"Saya akan menggunakan uang hadiah ini untuk membantu murid-murid dan juga guru lainnya," ujar Hanan.
Selain Hanan, sejumlah guru lainnya dari Inggris, India, Kenya, Finlandia dan Amerika Serikat harus puas sebagai finalis.
0 Comments