PGRI Akan Teruskan Perjuangkan Semangat Sulistiyo Penuhi Hak Guru

Kepergian Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistiyo, dalam kecelakaan terapi Hiperbarik di Rumah Sakit (RS) Mintohardjo Jakarta pada 14 Maret 2016, ternyata tidak memutuskan semangat perjuangan anggota PGRI.

Ketua PGRI, Unifah Rosiyadi, mengatakan, musibah tersebut membuat organisasi mereka semakin solid dalam memperjuangkan hak-hak guru. "Sehari pak Sulis dimakamkan, organisasi terus berjalan, kami akan terus perjuangkan hak-hak guru sesuai cita-citanya," kata Unifah, di Gedung PGRI Tanah Abang, Jakarta, Selasa (22/3).



Untuk pemilihan Ketua PB baru, lanjut dia, hingga satu tahun ke depan belum dapat dilakukan. Hal ini, menurut Unifah, terkait dasar-dasar aturan dalam organisasi. Pemilihan, lanjutnya, baru bisa dilakukan pada Januari 2017.

"Untuk sementara, berdasarkan hasil rapat anggota bersepakat akan memilih pelaksana tugas (Plt) pada saat rapat kerja nasional (Rakornas) akhir Maret 2016. Kami telah bersepakat, salah satu dari kami menerima mandat untuk sementara waktu," ujar dia.

Sementara itu, Sekjen PGRI, M Qudrat Nugraha, menyatakan, PGRI memiliki sistem kaderisasi yang telah tertata dengan baik.

"PGRI tidak akan kekurangan kader baru asal sesuai dengan landasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (ADRT) dalam pencalonannya," kata dia.

Selama ini, lanjut M Qudrat, PGRI selalu melatih kader di tingkat provinsi dan kabupaten. "Jadi, PGRI telah mempersiapkan calon untuk meneruskan semangat memperjuangkan hak-hak guru," tambahnya.

Post a Comment

0 Comments