Pada waktu Sekolah
dulu kita pasti pernah mengalami yang namanya diberi tugas pekerjaan rumah
(PR). Bahkan terkadang setiap guru memberikan masing-masing PR, bayangkan saja
jika kita memiliki 5 guru dan masing-masing memberikan 1 PR dan dikumpulkan
pada hari yang sama, jelas ini membuat kita sangat kebingungan bahkan tidak ada
waktu bermain kecuali hanya mengerjakan PR saja. Penelitian menunjukkan bahwa PR
yang terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi anak.
Ketika Nancy Kalish, seorang ibu
dari Brooklyn, AS, menyadari bahwa anak perempuannya, yang sangat menggemari
sekolah tiba-tiba berubah menjadi takut untuk pergi ke sekolah, ia mulai
mencari tahu apa penyebabnya. Bekerjasama dengan koleganya, seorang ibu yang
juga mengalami hal yang sama, Nancy meneliti hal ini berdasarkan penelitian
akademis dan hasil wawancara dengan guru, orang tua, dan anak-anak di Amerika.
Hasil dari tulisan ini dituangkan dalam tulisan berjudul The Case Against
Homework: How Homework Is Hurting Our Children and What We Can Do About It.
Hasil penelitian ini dapat membantu para orang tua dengan anak usia sekolah.
Dikutip dari Parenting, berikut hasil penelitian yang diungkapkan
lewat wawancara Nancy Kalish dengan Parenting.com
Bagaimana PR yang terlalu banyak
berpengaruh negatif pada anak?
Mereka tidak punya waktu untuk menjadi seorang
anak-anak lagi. Dan karena kebanyakan dari tugas yang mereka dapat hanya
membuat mereka sibuk, belajar hanyalah menjadi sebuah tugas semata, bukan
sebuah pengalaman yang positif dan membangun. Terlalu banyak PR bagi anak juga
akan mempengaruhi kehidupan keluarga. Banyak anak yang pada akhirnya melewatkan
waktu makan malam, dan sebagai hasilnya, satu-satunya interaksi anak dengan
orang tua hanyalah perdebatan mengenai PR tersebut.
Apakah anak mulai terganggu dengan
jumlah PR-nya?
Jika anak mulai membenci sekolah, itu salah satunya,
sama juga dengan histeris karena PR mereka ketika mengerjakannya dimalam hari.
Lembaga The National Education Association merekomendasikan, total 10 menit
dari waktu mereka dimalam hari untuk mengerjakan pr-nya. Apapun sudah melebihi
waktu tersebut, adalah berlebihan. Poin utamanya adalah, seorang anak akan bisa
memahami sebuah konsep lebih baik jika dia bisa mengerjakan 5 persoalan dalam
waktu yang lengang, dibanding harus berjuang mngerjakan 50 soal dengan waktu
yang sempit.
Apa Yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Pertama, berbicaralah dengan guru anak Anda, dengan
asumsi bahwa sang guru juga menginginkan yang terbaik bagi anak Anda. Sering
ditemukan bahwa guru sendiri tidak menyadari kekacauan akibat dari banyaknya PR
yang diberikan. Jika itu tidak berhasil, berbicaralah kepada Kepala Sekolah
tentang kekhawatiran Anda.
Sumber : liputan6.com
0 Comments