Konsep Dasar dan Pengertian Manajemen

BAB  I
PENDAHULUAN
    
A.    Gambaran Umum
Seiring  perkembangan pemikiran manusia  yang semakin maju dan bersaing yang di tandai dengan modernisasi, terkadang  terdengar seseorang mengalami gagal  atau merugi dalam suatu usaha yang dilakukan seseorang, dan kembali mengulas mengiginkan perbaikan atau sebuah keberhasilan yang lebih baik, hal ini bearti manusia mengiginkan perubahan, namun tentunya memerlukan perubahan yang tertata dengan baik. Sebagai manusia kita hidup dalam dunia perubahan. Perubahan merupakan suatu hal yang pasti terjadi dan akan terjadi hal  mana sudah diketahui oleh manusia  sejak zaman dahulu,  yang dingkapkan mereka melalui kata-kata  “Panta Rei” (bahasa Belanda: alles verandert- bahasa inggris:everything changes).
Perubahan yang dimaksud meliputi misalnya perubahan dalam prilaku, perubahan dalam sistem nilai dan penilaian, perbahan dalam metode dan cara cara bekerja, perubahan dalam peralatan yang digunakan,  perubahan dalam cara berpikir, perubahan dalam hal bersikap. Singkat kata manusia perlu senantiasa menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntunan perubahan hal ini disebutlah manajemen perbahan.[1]
      Perubahan merupakan langkah pengulangan kinerja yang diharapkan mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Namun perlu diingatkan bahwa tidak semua perubahan yang terjadi akan menimbulkan kondisi yang lebih baik, hingga dalam hal demikian tentu perlu diupayakan agar bila dimungkinkan perubahan diarahkan ke arah hal yang lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Dengan demikian dapat kita mengatakan lagi bahwa perubahan senantiasa mengandung makna,beralaihnya keadaan sebelumnya menjadi keadaan setelahnya. Transisi dari kondisi awal  hingga kondisi kemudian memerlukan suatu proses, namun proses tersebut tidak berjalan dengan  sendirinya. Manajemen merupakan sebuah perangkat yang mengatur beberapa peralatan yang akan menjalankan kinerja terarah dengan harapan yang lebih baik. 
       Peningkatan dan perkembangan ekonomi yang begitu pesat dibelahan bumi atau ditengah tengah umat manusia tidak dapat dipungkiri lagi, Bangunan sarana dan prasarana yang tertata rapi dan indah  disana sini yang menjulang tinggi serta perkembangan teknologi  yang  kian cepat merambat sampai kepolosok desa dan perkampungan, membuat kita berpikir sejenak mengapa dan bagaimana cara pelaksanaannya,  mustahil  rasanya semua ini tidak dilaksanakan secara professional. Peranan ilmu manajemen dalam membantu terwujudnya kesuksesan perubahan bagi umat manusia telah terbuka dengan jelas.Beberapa contoh, bagaimana Manusia bisa sampai kebulan untuk pertama sekali. Bahwa itu memperlihatkan dengan jelas bahwa semua itu bisa dilakukan karena peranan ilmu manajemen disini. Pada masa itu Presiden Amerika  John F. Kennedy harus mengumpulkan banyak ilmuwan untuk menghitung dengan pasti pada saat pesawat harus diberangkatkan ke luar angkkasa dan Manusia bisa kembali dengan selamat. 
       Dimasa itu penemuan computer masih jauh tertinggal dan belum secanggi ini. Dan berkat ilmu manajemen modern yang dimiliki semua ilmuwan tersebut bisa terkoordinasi dengan baik unthk bekerja secara cepat dan sistematis. Bukti-bukti lain juga terlihat  pada berbagai kejadian lain diberbagai belahan bumi ini. Seperti bagaiman Jepang pada pasca bom Atom di Hirosima dan Nagasaki telah meluluh lantakan Negara Jepang menjadi hancur dan bahkan jepang menyatakan  menyerah tanpa syarat syarat kepada sekutu yang dipimpin Nagara Amerika. Namun kemudian Jepang  juga menjadi bangkit dengan cepat pada berbagai  sector khususnya ekonomi. 
       Contoh lain juga bagaimana terlihat bagaimana pada saat  ini ekonomi Negara Cina bangkit dengan begitu sukses yaitu mampu mecapai  pertumbuhan ekonomi 10 hingga 10,5 persen pertahunnya[2]. Sinkatnya, keberhasilan Cina dan berbagai Negara lainnya  telah memperliahatkan bukti kuat pada kita bagaiman ilmu manajemen memiliki fungsi kuat dalam mendorong tumbh dan berkembangnya suatu organisasi dan Negara sebagai satu kesatuan kerja yang terarah dan terorganisir dengan baik. Namun demikian, Masih banyak beberapa sector disegala bidang yang tidak terorganisir dengan baik. Baik itu pelaksanaanya maupun pengoranisasiannya (sumberdaya manusianya),akibatnya tidak sedikit sector usaha kecil maupun usaha menengah dan usaha skala besar gagal dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, Bahkan sampai dengan istilah gulung tikar. Oleh karenanya banyak penuntut ilmu di beberapa universitas maupun perguruan tiinggi, peminat untuk mata kuliah yang menyentuh manajemen tidak pernah surut. 
       Sepertinya  manajemen telah mewarnai umat manusia dalam segala bidang, kalau kita perhatikan ketepatan atau menentukan waktu tempuh  dalam menyelesaikan sebuah pendidikan ini merupakan peran manajemen. Cara cara kerja yang kurang baik atau kurang maksimal dalam menghasilkan produksi ini juga telah menghadirkan bidang ilmu yaitu manajemen produksi. Dan masih banyak lagi  misalkan termasuk cara berdakwa, disebutlah retorika dakwa.


 BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Konsep dasar  manajemen 
      Upaya dalam mengurus dan mengelola untuk  mempengaruhi sumber daya yang ada dalam suatu organisasi atau mekanisme untuk menghindari hambatan, gangguan,dan kekaburan untuk menghasilkan dan menciptakan kinerja yang kondusip dan bersahabat dalam mengahasilkan tajuan secara terarah dengan hasil yang telah disepakati secara bersama sama merupakan konsep dasar dari lahir manajemen. 
B.     Pengertian manajemen 
      Manajemen sama  tuanya dengan peradaban di Yunani kuno dan kerajaan Romawi, ditemukan berlimpah-limpah bukti dari manajemen dalam arsip sejarah pemerintahan, tentara dan pengadilan lain-lain. Manajemen berasal dari kata kerja to manage (bahasa inggris), yang artinya mengurus, mangatur, melaksanakan dan mengelola[3].Adapun definisi dari ilmu manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari komprehensif tentang bagaiman mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda –beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.  
       Sebagai bahan perbandingan ada baiknya kita  memndengarkan beberapa pendapat para ahli tentang definisi manajemen.
1.      Manajemen  merupakan suatu rangkaian aktvitas ( perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan engendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi yaitu, Manusia, financial fisik, dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. (Ricky W. Griffin)
2.      Manajemen adalah suatu proses  atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud  yang nyata.  (George R. Terry dan Leslie W. Rue).
3.      Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan penegendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (James A. F . stoner)
4.      Menurut Zulkifli Amsyah Manajemen adalah proses kegiatan mengelola sumber daya manusia, materi, dan metode berdasarkan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan dapat dicapai secara efisiendan sfektif.
5.      Menurut Luther Gllick  Manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan/ science yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaiman manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat suatu system kerjasama  ini lebih manfaat bagi kemanusian. Luther Gullick juga memandang manajemen sebagai ilmu pengetahuan dan memandang unsur  manusia sebagai unsure utama manajemen. Sebab dengan sumber daya manusia yang berkualitas, maka komponen yang lain dapat digerakkan, diarahkan dan diatur .[4]
6.      Menurut Paul Hersey dan Kenneth H. Blachard sebagai suatu usaha  yang dilakukan dan dengan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Hersey dan blachard  lebih menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat terapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabngkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama.
7.       John D. Millet  membatasi manjemen adalah suatu proses pengarahan dan pemebrian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan, Millet lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain  saling berutan.[5] Dari beberapa pendapat para ahli  di atas tentang manajemen, penulis berpendapat bahwa intinya manajemen sipatnya mengatur segala di setiap unsur  perangkat yaitu personil manusia,(manseat,tindakan,atitut), financial,dan  waktu dengan tujuan mencapai hasil  sesuai yang diharapkan. Dilihat  dari sipatnya, manajemen juga diartikan sebagai suatu seni,salah satu contoh ketika suatu perusahaan atau lembaga menarik minat konsumen maka yang akan dilakukan membuat iklan, atau misalnya menggunakan karyawan yang cantik- cantik. Manajemen juga dikatakan suatu proses,karena memang sipat mengatur segala persiapan dari beberapa unsur dari belum ada menjadi ada yang di tandai dengan hasil yang maksimal. Manajemen merupakan salah satu bidang ilmu yaitu ilmu murni (pure science) dan ilmu terapan (apflied science). Dan manajemen juga sebagai profesi karena dengan manajemen mampu menciptakan  lapangan kerja dengan kedudukannya, sesuai dengan bidannya masing-masing, yaitu seseorang yang memanajemen suatu usaha di sebut Manajer

C.    Unsur –unsur  manajemen   
      1.      Perencanaan(planning) 
    Aktifitas perencanaan dilakukan untuk menetapkan sejumlah pekerjaan yang dilaksanakan  kemudian. Setiap  manajer dituntut terlebih dahulu  agar mereka membuat rencana tentang aktifitas yang harus dilakukan. Perencanaan tersebut merupakan aktifitas untuk memilih   dan menghubungkan fakta serta aktifitas membuat dan mengguunakan dugaan mengenai masa yang akan datang dalm hal merumuskan aktifitas yang direncanakan. Tujuan dari setiap organisasi dalam proses perencanaan  merupakan hal yang sangat penting karena tujuan inilah  yang menjadi pengangan dalam aktifitas selanjutnya. Tujuan yang ingin direalisasikan tersebut harus tetap diperhatikan, dipedomani,dan dijadikan bacaan oleh setiap elemen  organisasi, khususnya manajer yang memegang kemudi organisasi. 
2.      Pengorganisasian (organizing) 
     Pengorganisasian sebagai fungsi yang kedua adalah organisasi,baik dalam arti statis maupun dinamis. Organisasi dalam arti statis adalah skema, bentuk, bagan yang menujukan hubungan diantara fungsi serta otoritas dan tanggung jawab yang berhubungan satu sama lain dari individu yang diberi tugas atau tanggung jawab atas setiap fungsi yang bersangkutan. Sedangkan organisasi dalam arti dinamis adalah proses pendistribusian pekerjaan yang harus dilakukan oleh individu atau kelompok dengan otoritas yang diperlukan untuk pengoprasiannya. Dengan demikian, kewajiban yang dijalankan memberikan saluran yang efektif bagi setiap aktifitas yang dilaksanakan. Jadi, pengorganisasian berarti menetapkan system organisasi yang dianut organisasi dan mengadakan distribusi kerja agar mempermudah perealisasian tujuan, untuk mewujudkan hal tersebut maka disini dibutuh peran seorang menejer dalam pengorganisaian. Setiap manajer diberbagai organisasi mengaharuskan untuk memahami konsep ilmu manjemen secara baik dan sempurna,dengantujuan agar pekerjaan yang dilaksanakan oleh manejer tersebut dapat dilaksanakan secara sistematis terukur dan berkualitas.Dan untuk mewujudkan itu manajer tiadak mungkin mengerjakan semua itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak manapun, oleh karenanya seorang manajer diharapkan mampu bekerja dengan menempatkan orang orang yang tepat pada bidangnya, dan melalui orang tersebut pekerjaan terlaksana. Penafsiran  orang disisni artinya baik yang orang orang yang berasal dari internal dan eksternal dioraganisasi tersebut. Dengan demikian, pran manajer bekerja dengan siapa saja pada setiap tingkat di dalam atau diluar organisasinya yang dapat membantu dalam mencapai tujuan organisasi. 
3.      Pengarahan/pengawasan 
      Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara  suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung  terwudnya fisi misi oraganisasi. Untuk memahami lebih dalam  pengertian dari pengawasan ada baiknya  kita lihat pendapat para ahli: 
      a.       G. R. Terry “ Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan,aa yang harus dicapai yaitu standar apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan menilai pelaksanaan dan apabila perlu dilakukan perbaikan-perbaikan,sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana  yaitu selaras dengan standar. 
      b.      Hadibroto mengatakan bahwa pengawasan adalah kegiatan penilaian terhadap organisasi kegiatan dengan tujuan agar organisasi kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuannya yang telah ditetapkan. 
      c.       T. Hani Handoko’ pengawsan dapat didefinisikan sebagi proses untuk menjamin  bahwa tujuan-tujuan oraganisasi dan manajemen tercapai 
     d.      Brantas’ pengawasan adalah proses pemantauan penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan koerktif guna penyempurnaan lebih lanjut.[6] 
4.      Evaluasi  
     Dalam suatu organisasi sangat diharapkan agar pelaksanaan pekerjaan agar berdasarkan pada konsep rencana,dan tiadak tertutup kemungkinan dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja.Evaluasi bertujuan untuk melihat lebih dalam dan detil tentang bagaimana kinerja itu berjalan apakah sesuai atau tercapaikah rencana tersebut atau kemngkinan ada yang  perlu perubahan, atau hanya akan dipertahankan. Beberapa tujuan dilakukannya evaluasi: 
      a.       Menghindari kesalahan yang lebih besar. Dimana kesalahan yang lebih besar tersebut dapat merugikan perusahaan baik segi waktu dan biaya. 
     b.      Keseluruhan ihak dalam organisasi baik manajer dan karyawan dapat mengetahi berbagai bentuk yang ada selama ini tidak diketahui. Sehingga kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan. 
      c.       Hasil evaluasi dapat dijadikan catatan dan selanjutnya bisa di dokumentasikan sebagai ebuah laporan untuk disampaikan pada bagian research and development untuk selanjutnya di tindak lanjutan dalam bentuk pengkajian secara jauh lebih komprehensif. 
     d.      Untuk mengetahui dengan baik aakah beaban kerja yang diberikan selama ini telah dapat diterima oleh para karyawan atau tidak. Barangkali beabn kerja yang diberikan selama ini adalah sebenarnya sangat berat atau tidak sesuai, sehingga harus dicarikan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. 
    e.       Dengan adanya evaluasi maka diahrapkan dapat dijadiakn sebagi media untuk leih mendekatkan atau mengakrabkan ihak manajer dengan karyawan perusahaan.[7]  

D.    Fungsi dan Tujuan  manajemen 
      Secara umum ada beberapa tujuan serta manfaat yang diharapkan  dengan dipergunakannya ilmu manajemen sebagai pendukung dalam mengolola organisasi, Adapun tujuan serta manfaat dengan diterapkannya ilmu manajemen pada suatu organisasi adalah, 
     1.      Mampu memberikan arah pencapaian kinerja secara  terukur dan sistematis sehingga diharapkan pekerjaan dapat dikerjakan berdasarkan time schedule. 
       2.      Manpu menepatkan perusahaan dalam kerangka kerja yang mengedepankan konsep efisiensi dan efektifitas. Efisiensi dilihat dari segi biaya yang diperguakan sesuai dengan alokasi ayang dianggarkan bahkan jika memungkinkan lebih rendah dari yang teralokasi.  Seadangkan konsep efektifitas melihat pada sisi penghematan waktu yang bisa dilakukan, artinya suatu pekerjaan mampu dilaksanakan dan terselesaikan secara tepat waktu yang direncanakan. 
       3.      Membuat perusahaan telah menerapkan konsep manajemen yang memenuhi standar-standar aturan yang telah disepakati. Sehingga para klien dan mitra bisnis menaruh simpati serta kepercayaan pada perusahaan. 
     4.      Manajemen mampu memberi  fasilitas pemikiran yang konsisten dan terukur dalam membanngun perencanaan usaha secara jangka pendek dan panjang. 
       5.      Manajemen diharapkan dapat  menemukan bebagai bentuk  kesalahan yang terjadi di suatu organisasi dan menyelesaikan kesalahan tersebut dengan tegas serta terhormat, tanpa menimbulkan permasalahan  secara jangka panjang. 
       6.      Manajemen mengedepankan seni  dalam setiap tindakannya, karena dengan  penggunaan seni setiap pekerjaan menadi jauh lebih bermuatan kekeluargaan dan menjauhkan kesan keras serta tegang. Karena jika tindakan dalam berorganisasi bersfat keras dan tegang maka memungkinkan teradinya konflik dan konfrontasi yang bisa merembes pada lemahnya kekuatan internal organisasi. 

E.     Permasalahan Umum Pelaksanaan Manajemen 
    Secara umum ada beberapa permasalahan yang ditemukan dalam ilmu dan pelaksanaan manajemen, yaitu 
     1.      Perkembangan ilmu manajemen yang begitu pesat masih belum memberikan kepuasan kepada berbagai pihak sebagai penggunanya, contohnya dalam menyelesaikan berbagai konflik internal dan eksternal di perusahaan. 
     2.      Berbagai penelitian dalam bidang ilmu manajemen yang dilakukan oleh para peneliti belum semuanya bisa diterapkan. Hambatan atau kendala penerapan tersebut disebabkan oleh berbagai alasan,baik karena peraturan pemerintah dan juga budaya dilingkungan organisasi yang tidak mendukung ke arah  tersebut. Contoh misalnya masalah personil karyawan dalam menjalankan ibadah keagamaaan katakanlah dalam islam untuk melaksanakan shalat, tidak ada aturan khusus yang mengatur tercantum dalam kontrak kerja yang baku akibatnya penggunaan waktu dalam pelaksanaan plening juga akan mempengaruhi ke efisien. 
     3.      Ilmu manajemen belum mampu memberi keadilan kepada para pihak yang selamaini dianggap segai kelompok yang dirugikan oleh keberadaan suatu organisasi.Misalnya msalah pencemaran lingkungan baik berbentuk limbah beracun,polusi udara, dan lain sebagainya. Dimana pemahaman pihak manajemen perusahaan masih sebatas mengejar profit dan kontinuitas, tapi belum pada  perwujudan kesejatraan bersama. 
    4.      Undang- undang yang berhubungan dengan peraturan perusahaan dan sejenisnya belum menempatkan konsep manajemen dalam kondisi yang bener benar ideal. Dalam artian undang-undang tersebut belum tersusun mewakili keinginan para pihak,tapi kadang kala disusun karena  keinginan atau adanya pihak tertentu.





BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Konsep dasar dari pengertian manejemen kalau dilihat dari pendapat para ahli yang menyatakan bahwa manajemen merupakan pengelolaan sumber daya manusia, financial, adminitrasi dan waktu yang  dilakukan seacra bersama untk hasil yang baik sesuai rencana atau yang telah disepakati. Maka ini sesuatu yang belum terjadi baru akan terjadi,lagi pula hasil yang akan dicapai belum diketahui maka ini merupakan sebuah proses. Jadi konsep dasar manajemen adalah proses yang sedang,akan berjalan atau dijalankan secara terencana dan sistematis.Yang selanjutnya dari pengertian para ahli tentang manajemen dari berbagai sudut pandang, kalau dilihat dari beberapa persiapan dalam melaksanakan atau mengurus suatu lembaga atau instansi, yang di mulai dari awal yaitu pengelolaan, dan didalamnya ada cara cara pelaksanaannya hingga ahirnya sampai ada evaluasi untuk mengetahui keberhasilan ahir dari pada pelaksanaan kelihatan sangat sistemtis dan terarah, maka dengan ini manajemen merupakan sebuah ilmu atau disiplin ilmu untuk dikaji selanjutnya di pelajari dan dipergunakan. Kemudian dalam cara cara pelaksanaan juga yaitu mengolola,mengurus dan melakukan pengawasan ini memerlukan keahlian khusus seuai dengan bidangnya. Kebidangannya ini yang disebut kedudukan, posisi dan  jabatan yang diemban yaitu manajer. (profesi). Selanjutnya konsep dasar manajemen juga dikatakan seni, keahlian seorang manajer dalam menyelesaiakan konflik tanpa merusak hubungan baik para karyawan ini adalah salah satu contoh seni, apalagi kalau ada penghargaan (rewort).


B.     PENUTUP
Demikian yang dapat kami  sajikan, dalam makalah ini yang disusun dari beberapa referensi untuk menjelaskan konsep dasar dan pengertian Manajemen, penulis berusaha memilih dan memilah yang ada dalam referensi yang berkaitan dengan pembahasan makalah ini, penulis juga banyak menambahkan atau menuangkan pemikiran dalam penyusunan makalah ini yang berkaitan dengan konsep dasar dan pengertian manajemen, sebagai tambahan pemahaman penulis. Oleh karenanya kami sadar kekurangan isi atau pembahasan yang melebar bahkan keluar dari materi, maupun sistematika penulisan yang kurang sistematis, mengharapkan kritikan serta sumbangsi perbaikan atau koreksi. Dengan harapan kedepannya penulis lebih baik dan menjadi pengalaman  lebih benar dan sistematis dalam menulis makalah,maupun menyusun skripsi nantinya. Mudah-mudahan dengan makalah ini menambah ilmu pada penulis maupun kepada teman-teman yang berkah dan wawasan yang luas dalam ilmu manajemen, serta menjadi pertimbangan  pada Dosen pengampu penulis untuk  kiranya ridho meberikan nilai. Demikian penulis tutup makalah  ini dengan  assalaamualaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.










DAFTAR PUSTAKA


Fahmi Irham, S.E, M.Si. Manajemen Teori,kasus dan solusi, PT Al fabeta, Bandung: 2012
Winardi,J. Prof. Dr,  Mangement of Change, PT Kencana Media Group, Jakarta: 2008
Hs Lasa, Manajemen Perpustakaan Sekolah, PT Pinus Book Publisher, Yogyakarta: 2009
Siswanto H.B, M.Si. Pengantar Manajemen , PT Bumi Aksara, Jakarta: 2011
Usman  Husaini, M.Pd., M.T.,  Manajemen Teori, Praktik, dan Risaet pendidikan, PT Bumi Aksara Jakarta: 2010





[1] J. Winardi.SE.Dr.The Management Of Change. Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2008. Hal, 1
[2] Irham Fahmi, Manajemen teori kasus dan solusi, Alfabeta, Bandung: 2012, hal 5
[3] Irham Fahmi, Manajemen teori, kasus, dan solusi, Alfabeta, Bandung: 2012, hal 2
[4] Lasan Hs, Manajemen perpustakaan sekolah, Pinus, Yogyakarta: 2009, Cet, 3, Hal 17
[5]  H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta:cet,7, 2011, Hal. 1
[6] Irham Fahmi, Manajemen teori, kasus, dan solusi, Alfabeta, Bandung: 2012, hal 84
[7] Irham Fahmi, Manajemen teori, kasus, dan solusi, Alfabeta, Bandung: 2012, hal 26

Post a Comment

1 Comments

  1. Trims materi manajemennya bagus, buat tambah2 sumber saya,,

    ReplyDelete