Bahaya Seks Bebas Bagi Remaja



Bahaya Seks Bebas Bagi Remaja



Berdasarkan hasil survei BKKBN tahun 2010, sekitar 21 persen remaja terutama di daerah perkotaan diduga melakukan seks bebas atau seks di luar pernikahan. Namun, menurut Kepala BKKBN Sudibyo Alimoeso, persentase tersebut akan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga didukung pergaulan remaja yang kian bebas dan tidak terarah. Sementara itu, kemudahan akses internet memuluskan jalan mereka membuka situs-situs dewasa atau porno.


"Bahaya seks dini dinilai dapat mempengaruhi kondisi emosional dan sosial remaja, " ungkap Charles Wibbelsman, M.D., seperti dilansir The National Parenting Center.

Terlibat dalam hubungan seks yang terlalu dini juga membuat remaja rentan hamil di usia muda. Hal ini tentu dapat mempengaruhi masa depan remaja dan bayi yang dilahirkannya.

Charles menggarisbawahi hamil bukan satu-satunya masalah yang harus dikhawatirkan remaja, melainkan ada bahaya lain yang lebih menakutkan, yakni penyakit menular seksual. Kebanyakan dari mereka tidak mewaspadai adanya penyakit berbahaya tersebut.

Selain itu, hubungan seks yang dilakukan remaja umumnya tidak terlindungi dengan baik, misalnya dengan tidak memakai kondom. Akibatnya, beberapa penyakit berbahaya bisa mengancam jiwa mereka.

HIV/AIDS merupakan ancaman menakutkan yang kini sedang membayangi banyak remaja yang semakin rentan dengan seks bebas. Penularan penyakit kelamin menjadi lebih mudah, seperti kutil kelamin misalnya. Charles juga menemukan bahwa penularan virus melalui hubungan seks dapat menyebabkan kanker serviks.

Remaja yang mulai berhubungan seks terlalu dini bahkan lebih berisiko terkena kanker serviks dibanding mereka yang tidak. Kenakalan remaja bisa diatasi dengan memberi bimbingan dan penyuluhan tentang bahaya seks itu sendiri. Seks seharusnya juga tidak menjadi hal yang tabu untuk diajarkan kepada remaja supaya mereka tahu apa bahayanya. Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting untuk meminimalisir kenakalan remaja.

Post a Comment

0 Comments