Tugas Pokok Guru

TUGAS POKOK GURU

 suatu pembelajaran dapat disebut efektif ketika proses tersebut mampu mengubah diri peserta didik dalam arti luas dan mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar. pada gilirannya pengalaman yang diperoleh peserta didik melalui keterlibatannya dalam proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan dirinya.



kunci pokok proses pembelajaran ada pada seorang guru atau pengajar. hal ini tidaklah berarti bahwa hanya guru yang aktif, sedangkan siswanya tidak. proses pembelajaran menuntut keaktifan kedua pihak siswa dan guru. guru adalah pihak yang mengendalikan, memimpin, dan mengarahkan situasi pembelajaran, sedangkan siswa adalah pihak yang menerima kegiatan pembelajaran.

seorang guru harus mampu bersikap profesional, menurut Hamalik (1991), "Guru adalah suatu jabatan profesional yang memiliki peranan dan kompetensi profesional". Peranan tersebut tampak pada pelaksanaan tugas-tugasnya disekolah, sedangkan kompetensi menggambarkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya. agar guru tersebut dapat bersikap dan berperilaku profesional, menurut Sudjana para guru perlu mempersiapkan secara khusus antara lain melalui pendidikan fomal.

Menurut Wijaya dan Rusyan (1994), guru memiliki fungsi dan peranan yaitu: 1. sebagai pendidik dan pengajar, 2. sebagai anggota masyarakat, 3. sebagai pemimpin, 4 sebagai pelaksana administrasi, dan 5 sebagai pengelola proses belajar mengajar. sementara itu Usman (1995) mengungkapkan bahwa guru memiliki tiga jenis tugas, yaitu: 1 tugas dalam bidang profesi, 2 tugas bidang kemanusiaan, dan 3 tugas bidang kemasyarakatan.


Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan. mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknolog, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. tugas guru di bidang kemanusiaan di sekolah antara lain dilakukan dengan cara berusaha menjadi orang tua kedua bagi siswanya. guru harus mampu menarik simpati siswanya  sehingga mereka bersemangat dalam belajar. pelajaran apapun hendaknya dapat memotivasi siswa dalam belajar, sehingga guru harus mampu membuat siswa tertarik mengikuti peljaran yang diberikan.

sumber: Khusnul Wardan dalam Bukunya Motivasi Kinerja Guru.

Post a Comment

0 Comments