UKG Offline untuk Guru Madrasah

Bulan November adalah bulan-bulan sibuk bagi para guru yang dibawah naungan Kemdikbud, pasalnya para guru harus mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). UKG yang dilaksanakan Kemdigbud berakhir pada akhir November lalu dan Untuk Uji susulan dilaksanakan pada Pertengahan Desember.

Selain Kemendikbud yang melaksanakan uji kompetensi guru (UKG) untuk guru-guru di bawah naungannya, Kementerian Agama (Kemenag) juga turut menyelenggarakan UKG bagi para guru madrasah. UKG yang dilaksanakan Kemenag menggunakan paper based test (PBT), bukan computer based test (CBT) sebagaimana yang dilaksanakan Kemendikbud.

UKG offline atau PBT itu dilaksanakan di MIN Jambangan, Surabaya, (13/12). Pesertanya berjumlah 137 guru madrasah negeri. Mereka terdiri atas 90 guru madrasah tsanawiyah (MTs) negeri dan 47 guru madrasah ibtidaiyah (MI) negeri. 

''Untuk guru swasta, memang belum. Itu ketentuan dari pusat,'' kata Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Surabaya Abdul Rahman.

Tapi, dari 137 guru madrasah yang ikut UKG, 12 di antaranya tidak hadir. Ketidakhadiran mereka bukan karena alpa, melainkan ikut UKG online (CBT) yang dilaksanakan Kemendikbud. ''Karena waktu ujiannya memang bersamaan,'' tuturnya.

Rahman mengungkapkan, guru madrasah memang bisa ikut dua UKG. Yakni, UKG offline oleh Kemenag dan UKG online yang diselenggarakan Kemendikbud. Namun, jika waktu pelaksanaannya bersamaan, guru diprioritaskan mengikuti UKG online.

Menurut Rahman, ada 606 guru madrasah yang ikut UKG online. Mereka terdiri atas guru MTs dan guru madrasah aliyah (MA), baik negeri maupun swasta.

Sebanyak 606 guru dan 137 guru itu tentu belum menjangkau seluruh guru madrasah di Surabaya. Apalagi, jumlah guru mencapai ribuan. Begitu pula lembaga madrasah yang berjumlah ratusan. Jumlah MI di Surabaya mencapai 160 lembaga, MTs 45 lembaga, dan MA 18 lembaga.
''Jumlah gurunya ribuan,'' jelasnya.

Di sisi lain, UKG tahap dua dipandang tidak terlalu penting oleh banyak guru. Buktinya, masih banyak yang tidak mengikuti UKG tahap dua yang berakhir  (13/12). Padahal, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memberikan dua kali kesempatan.

Sebelumnya, terdapat 631 guru yang tidak mendaftar UKG tahap dua. Jumlah tersebut bertambah lebih banyak. Sebab, ditemukan guru yang mangkir di beberapa tempat ujian kompetensi (TUK). Di TUK SMAN 15, dari total 180 peserta UKG tahap dua, terdapat 53 guru yang tidak hadir.

Sumber: jpnn

Post a Comment

0 Comments