FSGI: UKG Tak Cerminkan Rendahnya Kompetensi Guru

Beberapa bulan terakhir ini, pemerintah menyelenggarakan Uji Kompetensi Guru, pelaksanaan Uji Kompetensi Telah dilaksanakan mulai tanggal 9 november dan berakhir pada tanggal 27 november 2015 kemarin.

Untuk Uji Kompetensi Guru susulan dilaksanakan pada Pertengahan Desember kemarin. Perolehan nilai para guru pun dapat langsung dilihat begitu selesai ujian. Meski UKG merupakan Uji Kompetensi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan guru terhadap kompetensinya namun ha demikian tidak serta merta menjadi patokan bahwa guru itu tidak berkompeten atau berkompeten.



Hal demikian sebagaimana diungkapkan oleh  Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti menegaskan, pemerintah tidak bisa mengambil kesimpulan tentang kompetensi guru hanya berdasarkan nilai UKG.

"Pasti ada faktor lain yang juga mempengaruhi, jadi tidak bisa menarik kesimpulan begitu saja bahwa guru tidak berkualitas," ujar Retno.

Faktor lain yang dimaksud Retno di antaranya adalah ketidaksesuaian soal UKG dengan mata pelajaran yang diampu guru. Guru kesenian dan keterampilan di jenjang sekolah dasar (SD), misalnya, harus mengerjakan soal untuk guru-guru kelas. Padahal, mereka mengampu mata pelajaran baru.


"Bukan berarti mereka tidak berkompeten dalam bidangnya. Tetapi mata pelajarannya itu yang tidak sesuai. Matematika, bahasa Inggris, PKn, ya, mereka tidak bisa jawab. Akhirnya nilai mereka rendah," imbuhnya.

Begitu juga di jenjang SMK, banyak ketidaksesuaian mata pelajaran yang diampu guru dengan soal yang diujikan dalam UKG. Retno mencontohkan, guru SMK harus mengerjakan soal UKG tentang jaringan listrik, padahal dia mengajarkan dasar-dasar listrik.

"Karena ini hal yang baru, belum tentu bisa. Untuk SMK sendiri banyak sekali yang keliru, baik teknik maupun sosialnya," paparnya.

Sumber; okezone

Jadi, kompetensi guru tidak hanya dapat dilihat dari berapa nilai dari UKG, namun perlu kiranya juga mempertimbangkan faktor-faktor lain. Kasus-kasus diatas merupakan faktor lain yang menyebabkan nilai Hasil UKG rendah, namun dari segi kompetensi para guru, belum tentu rendah dan bahkan guru memiiki kompetensi yang tinggi.

Post a Comment

0 Comments