Ranking Pendidikan Indonesia di Dunia



Peringkat Pendidikan Indonesia di Dunia

Anggaran pendidikan 20% yang di canangkan pemerintah belum dapat mempengaruhi kualitas yang signifikan terhadap pendidikan di Indonesia. Anggaran yang segitu besar seharusnya mampu membangkitkan kualitas pendidikan di Indonesia yang kemudian dipandang dunia bahwa Indonesia memiliki pendidikan yang baik dan berkualitas. tentu banyak faktor yang mempengaruhi mengapa indonesia dalam dunia pendidikan di pandang dunia masih peringkat rendah
.

Wajib pendidikan 9 tahun sudah dilakukan Indonesia. Beberapa fasilitas seperti beasiswa pendidikan dan penunjang lainnya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar wajib pendidikan 9 tahun dapat terlaksana. Untuk mengetahui kemajuan pendidikan yang telah dilaksanakan, terkadang diperlukan survey sudah seberapa jauh kemajuan pendidikan kita saat ini. Beberapa bulan yang lalu, peringkat pendidikan dunia tahun 2015 telah diterbitkan. 5 peringkat teratas dari pendidikan tersebut dipegang oleh negara-negara Asia.

Survey ini dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). OECD merupakan organisasi internasional yang menganut ekonomi pasar bebas. Hasil survey yang OECD lakukan ini berdasarkan pada hasil tes di 76 negara yang menunjukan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi.

Seperti yang dilansir BBC, direktur pendidikan OECD, Andreas Schleicher mengatakan bahwa ini pertama kalinya mereka mengadakan skala global dalam menilai kualitas pendidikan. “Ide ini untuk memberikan lebih banyak negara, kaya dan miskin, untuk membandingkan diri terhadap para peminpin pendidikan di dunia, untuk menyadari kekuatan dan kelemahannya, dan untuk melihat apakah keuntungan ekonomi jangka panjang dari peningkatan kualitas di sekolah bisa untuk mereka,” tambah Andreas.

Analisis yang digunakan oleh OECD berdasarkan pada hasil tes matematika dan ilmu pengetahuan. Mereka menggunakan standar global yang lebih luas menggunakan tes PISA. Tes PISA merupakan studi internasional tentang prestasi membaca, matematika dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun. Indonesia sendiri telah ikut tes ini sejak tahun 2000.

“Jika anda pergi ke sebuah kelas di Asia, anda akan menemukan guru yang mengharapkan setiap siswanya untuk berhasil. Ada banyak kekakuan, fokus dan koherensi. Negara-negara ini juga sangat baik untuk menarik guru-guru yang paling berbakat di kelas paling menantang, sehingga setiap siswa bisa menghadap pada guru yang baik, ” ucap Andreas.
Dari 76 negara yang ikut berpartisipasi dalam tes PISA tahun 2015. Semua yang di tes adalah siswa yang berumur 15 tahun. berikut ranking pendidikan tahun 2015 dari OECD.

 
 
 


Miris memang jika kita melihat posisi tersebut. Namun yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap berusaha. Jadikanlah posisi tersebut sebagai penyemangat untuk menjadi yang terbaik. Jika ingin melihat ranking lainnya, langsung saja ke situs kemendikbud disini.

Post a Comment

1 Comments

  1. Wajarlah Pak. Negara kita korupsinya sudah mendarah daging.

    ReplyDelete