SKRIPSI PAI: PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMP ISLAM MA'ARIF

A.    Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan tonggak utama pendidikan anak, seberapa besar kemampuan anak terhadap nilai-nilai yang akan dicapai tentu tidak terlepas dari peran orang tua. Selain itu, keluarga juga merupakan salah satu penentu dalam menerapkan nilai-nilai agamis terhadap anak, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan sekolah. Tanggung jawab ini adalah sebuah kewajiban yang di embankan kepada orang tua, hal ini di jelaskan dalam firman Allah melalui Al-Qur’an surah At-Tahrim ayat 6 :

ياايهاالذين امنواقوانفواأنفسكم واهليكم ناراوقودها الناس والحجارۃ عليهاملايكۃ غلاظ شدادلايع صون الله ماأمرهم ويفعلون مايٶمرون(التحريم : ٦)

Artinya: “hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Dalam ayat di atas Allah menerangkan sangat jelas tentang tanggung jawab dan peran dari orang tua. Orang tua dituntut untuk selalu menjaga diri mereka sendiri dan terhadap keluarganya agar tidak terjerumus dalam bahaya prbuatan dosa-dosa besar yang mengakibatkan turunnya azdab Allah kelak di akhirat yaitu berupa siksa api neraka. Penjagaan tersebut dapat berupa penerapan akhlak kepada keluarga, pengajaran tentang ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu lainnya. Orang tua juga dituntut agar selalu memberi bimbingan dan nafkah yang halal kepada kelurganya, semua itu dengan satu tujuan, yaitu terbebas dari siksa api neraka
 Dewasa ini anak yang menginjak masa puberitas sering kali di hadapkan kepada sebuah persoalan perilaku yang kurang baik, di masa-masa ini anak suka untuk mencoba-coba suatu hal yang membuatnya penasarn[1][1]. Perilaku ini jika tidak di kontrol dengan baik akan dapat menjerumuskan anak kepada perilaku yang tidak baik. Disinilah letak peran dan kontrol orang tua yang ekstra terhadap anak-anak mereka jika anak-anak mereka tidak ingin terjerumus kedalam perbuatan yang dilarang agama.
Secara faktual memang tidak semua keluarga mampu malaksanaka peran dan fungsinya secara memadai. Banyak diantaranya tidak dapat mengontrol pola prilaku anak-anak, sehingga kurangnya perhatian orang tua tersebut dapat brdampak kepada anak, akibat kurangnya perhatian orang tua anak dapat melakukan perilaku-perilaku yang kurang terpuji, misal saja seperti pergaulan bebas (seks bebas), minum-minuman keras, ugal-ugalan dijalan dan lain-lain.

Untuk File Lengkapnya Silahkan DOWNLOAD


[1][1] Muhammad ali, Muhammad asrori, Psikologi Remaja,(Jakarta, Bumi Aksara, 2008) hal 18.

Post a Comment

0 Comments