Salah
satu indikator guru yang berkompeten adalah guru yang mampu menciptakan
proses belajar mengajar yang menarik, guru yang mampu menyampaikan
materi pembelajaran dengan baik dan mudah untuk di pahami oleh para
muridnya.
Selain itu, Guru harus mampu berkreasi, jika guru berkreasi maka bisa mendorong munculnya inovasi-inovasi yang mampu diterapkan kepada peserta didiknya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menggelar Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional di Istora Senayan Jakarta.
Selain itu, Guru harus mampu berkreasi, jika guru berkreasi maka bisa mendorong munculnya inovasi-inovasi yang mampu diterapkan kepada peserta didiknya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menggelar Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional di Istora Senayan Jakarta.
Dalam acara itu, Mendikbud Anies Baswedan mengingatkan arti penting peran guru dan pengajar untuk bisa berkreasi.
"Dalam pembelajaran atau dunia pendidikan, penting untuk menciptakan ruang bagi peserta didik maupun guru untuk berkreasi dan berprestasi," ujar Menteri Anies.
"Dalam pembelajaran atau dunia pendidikan, penting untuk menciptakan ruang bagi peserta didik maupun guru untuk berkreasi dan berprestasi," ujar Menteri Anies.
Anies mengatakan, jika guru berkreasi dan berprestasi, maka bisa mendorong munculnya inovasi. "Jika sudah, maka guru bisa mendorong munculnya terobosan dan inovasi bagi dunia pendidikan," tegas Anies.
Simposium
Guru dan Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional merupakan wahana yang
berguna untuk menuangkan ide, gagasan, dan mencari pemecahan isu atau
permasalahan strategis tentang pendidikan dengan melibatkan unsur pakar
perguruan tinggi, praktisi pendidikan, pemerhati pendidikan, LSM
pendidikan, serta guru dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat
nasional.
Simposium ini juga mempresentasikan karya ilmiah dan inovasi pembelajaran guru dalam bentuk seminar, dan pameran hasil karya ilmiah serta inovasi pembelajaran guru.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata menjelaskan, dalam acara tersebut terdapat 250 karya guru.
Acara juga diisi metode pembelajaran, alat peraga pendidikan, dan inovasi pembelajaran yang akan disajikan dan dipamerkan.
Sumarna menegaskan, tujuan simposium tersebut untuk pembelajaran. Sebab, selain mendapat hadiah, karya terbaik akan diunggah ke website sehingga bisa menjadi open source untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Sumber : liputan6
0 Comments