Pelayanan pendidikan di daerah terpencil saat ini masih rendah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, dalam menyelesaikan masalah ini, negara hadir dengan program Guru Garis Depan (GGD) karena pemerataan pendidikan di Tanah Air masih menjadi tugas besar yang harus dilakukan negara.
Anies menjelaskan, para guru yang terpilih merupakan guru yang berkomitmen untuk menetap dengan jangka panjang di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Sejauh ini telah dikirim 789 guru untuk mengabdi di daerah tersebut. Sedangkan untuk 2016, pemerintah telah menyiapkan formasi 3.500 guru untuk kembali dikirim ke daerah- daerah yang membutuhkan.
Anies menjelaskan, para guru yang terpilih merupakan guru yang berkomitmen untuk menetap dengan jangka panjang di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Sejauh ini telah dikirim 789 guru untuk mengabdi di daerah tersebut. Sedangkan untuk 2016, pemerintah telah menyiapkan formasi 3.500 guru untuk kembali dikirim ke daerah- daerah yang membutuhkan.

Dia menjelaskan, rumusan GGD ini sesuai dengan Nawacita yang menjadi agenda prioritas Presiden Joko Widodo yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dan meningkatkan kualitas hidup rakyat melalui peningkatan kualitas pendidikan, terutama pendidikan anak-anak sehingga pelayanan di daerah tersebut ditingkatkan, tidak hanya menyangkut biaya pendidikan, sarana dan prasarana, infrastruktur, tetapi juga tentang ditribusi guru.
Menurut Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini, program GGD merupakan langkah nyata yang ditempuh pemerintah dalam menyediakan guru-guru terbaik untuk daerah-daerah yang membutuhkan, khusunya daerah 3T.
Sumber: beritasatu
0 Comments