Konsep dan Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kleas/Sekolah (PTK/S)
A.
Pengantar
Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah. Oleh karena itu, ia perlu melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah ia laksanakan. Kemudian, ia perlu pula memanfaatkan
hasil refleksi tersebut untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran. Dalam
rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dan pengelolaan
sekolah/madrasah, ia dapat melakukan PTS sekaligus sebagai sarana pengembangan
profesinya (Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru),PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan
sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk
mengatasi permasalahan sekolah. Dengan demikian,
yang pertama harus ada dalam
setiap penelitian termasuk PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi
diawali dengan menemukan adanya masalah.Masalah-masalah yang akan dirumuskan
adalah masalah-masalah aktual dan sangat penting dan mendesak untuk segera
dipecahkan. Jika masalahmasalah itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan
berdampak negatif terhadap sekolah. Oleh karena itu, diperlukan tindakan
spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah
tersebut.Saat ini, penelitian paling banyak dilakukan oleh guru, kepala sekolah/madrasah
dan pengawas sekolah/madrasah adalah penelitian tindakan. Jika penelitian
tindakan dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jika
penelitian tindakan dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah disebut PTS. PTK bertujuan memecahkan masalah-masalah
pembelajaran di kelas, sedangkan PTS bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
yang terjadi di sekolah.
B.
Definisi PTS
PTS adalah tindakan ilmiah yang dilakukan kepala
sekolah/madrasah untuk memecahkan masalah di sekolah/madrasah (Mills, 2003;
Stringer, 2004; Glickman etr al., 2007; Hopkins,2008). Ruang lingkup PTS
mengacu pada delapan standar nasional pendidikan khususnya Permendiknas Nomor
19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah yang meliputi: (1) Perencanaan program sekolah/madrasah, (2)
pelaksanaan program sekolah/madrasah, (3) pengawasan/evaluasi sekolah, (4)
kepemimpinan, dan (5) sistem informasi manajemen sekolah.
C.
Manfaat PTS
Manfaat PTS bagi kepala sekolah/madrasah secara umum
adalah untuk memecahkan masalah aktual secara ilmiah nyata yang terjadi di
sekolah. Masalah tersebut menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah.
Manfaat PTS secara khusus adalah untuk: (1) meningkatkan kemampuan dan sikap
profesional sebagai Kepala SD/MI; (2) menumbuhkembangkan budaya akademik di
lingkungan SD/MI sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan
mutu sekolah secara ilmiah; (3) meningkatkan mutu proses dan hasil pengelolaan
SD/MI; (4) membuat Kepala SD/MI menjadi peka dan tanggap terhadap
masalah-masalah pengelolaan sekolah yang muncul di SD/MI untuk melakukan
refleksi dan kritis terhadap yang ia lakukan; (5) meningkatkan kinerja
sekolah termasuk kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan hasil belajar siswa,
(6) sebagai bahan PTS untuk membimbing guru dalam membuat PTK, dan (7) membuat
karya ilmiah guna mendapatkan angka kredit point untuk kenaikan pangkat/jabatan
dan atau serifikasi guru.
D.
Ciri-ciri PTS
Ciri-ciri PTS
yang paling utama adalah adalah sebagai
berikut:1. Melakukan tindakan peningkatan,2.
Kolaborasi peneliti dengan yang diteliti;3.
Adanya masalah penting dan mendesak yang dihadapi kepala sd/mi untuk segera
dipecahkan;4. Adanya siklus, minimal dua siklus.
Setiap siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi;5. Dilakukan di wilayah kerja
peneliti;6. Bertujuan meningkatkan kinerja
sekolah/madrasah;7. Dilaksanakan sesuai jam kerja
peneliti;8. Dilaksanakan secara berkelanjutan;9.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kepala sd/mi;10. Tidak
mengganggu tugas pokok dan fungsi kepala sd/mi;11. Kehadiran
peneliti tidak mengganggu kegiatan orang yang diteliti;12. Adanya
niat untuk meningkatkan mutu profesional guru, dan kepala sekolah/madrasah,
kinerja guru, kinerja kepala sekolah/madrasah,dan kinerja sekolah secara
keseluruhan;13. Tertuju pada peningkatan mutu kinerja guru dan
kepala sekolah/madrasah yang melaksanakan pts itu sendiri;14.
Tindakan sekolah yang diberikan kepala sekolah/madrasah kepada guru harus dapat
dilihat dalam unjuk kerja subjek tindakan secara nyata yang dapat diamati oleh
peneliti;15. Tindakan dilakukan pada situasi alami (pada keadaan
yang sebenarnya) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
praktis dalam peningkatan kinerja guru dan/atau kepala
sekolah/madrasah;16. Pemberian tindakan sekolah harus dilakukan
sendiri oleh peneliti sendiri, tidak boleh minta bantuan orang
lain;17. Bukan menjelaskan tentang materi, tetapi tentang cara,
metode, prosedur, atau langkah-langkah;18. Tindakan sekolah yang
diberikan pada subjek tindakan sekolah harus baru dan kreatif (tidak seperti
biasanya);19. Tindakan sekolah harus bersifat dapat dilaksanakan
(operasional) dan praktis (mudah) serta sesuai dengan kondisi
kelas;20. Tindakan sekolah merupakan kesepakatan bersama antara
peneliti dengan subjek tindakan, bukan paksaan;21. Ketika tindakan
sekolah berlangsung, harus ada pengamatan secara sistematis terhadap proses dan
hasil; dan22. Keberhasilan tindakan sekolah
dibahas dalam kegiatan refleksi, dan hasilnya digunakan sebagai masukan bagi
perencanaan siklus berikut
E.
Langkah-langkah PTS
Perencanaan
Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan
peneliti saat akan memulai tindakannya. Agar perencanaan mudah dipahami oleh
objek yang melakukan tindakan, maka peneliti membuat panduan tindakan yang
menggambarkan:a) apa yang harus dilakukan objek, yang
melakukan tindakan kepala sekolah/madrasah /madrasah;b)
kapan dan berapa lama dilakukan;c) di mana
dilakukan;d) fasilitas yang diperlukan;
dane) jika tindakan sudah selesai, apa tindak
lanjutnya.
a.
Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan adalah penerapan dari perencanaan. Hal-hal
yang harus diperhatikan kepala sekolah/madrasah adalah:a)
apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan
perencanaan?.b) bagaimana kelancaran proses tindakan
yang dilakukan objek yang melakukan tindakan?,c)
bagaimanakah situasi proses tindakan?,d) apakah objek
yang melakukan tindakan mampu melaksanakan tindakan dengan penuh semangat?,
dane) bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan
itu?f) PTS merupakan penelitian yang
mengikutsertaan secara aktif peran guru dan siswa dalam berbagai tindakang)
Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran dan evaluasi) dilakukan berdasarkan
pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna
melakukan perbaikkan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang
terjadi.h) Tindakan perbaikan terhadap situasi dan
kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis
(dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran)
b.
Pengamatan
Pengamatan adalah pencermatan terhadap pelaksanaan
tindakan. Halhal yang diamati adalah unsur-unsur dari proses tindakan dalam
pelaksanaan di atas. Antara pelaksanaan dengan pengamatan bukan urutan karena
waktu terjadinya bersamaan. Pengamatan harus menggunakan format pengamatan.
Akan lebih baik jika pengamatan dilengkapi video untuk merekam peristiwa ketika
guru sedang mengajar misalnya, kemudian dibahas bersama ketika
refleksi.Siapakah yang dapat melakukan pengamatan? Pengamatan dilakukan dengan
cara sebagai berikut.a) Pengamatan dapat dilakukan oleh
orang lain, yaitu pengamat yang diminta oleh peneliti untuk mengamati proses
pelaksanaan tindakan, bertugas mengamati apa saja yang dilakukan oleh objek
yang diteliti.b) (b) Pengamatan dapat dilakukan oleh
peneliti sendiri, yaitu apa yang sedang ia lakukan, sekaligus mengamati apa
yang dilakukan oleh objek yang diteliti dan bagaimana proses berlangsung.
Alternatif a lebih baik daripada b karena hasil pengamatan lebih asli dan objektif. Kesulitannya adalah peneliti harus mencari teman yang cermat dan dapat mengamati pelaksanaan; kesepakatan menentukan waktu yang sama.Tahapan pengamatan dan pencatatan semua aktivitas PTS dilakukan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Salah satu atau lebih kegiatan dari pengelolaan sekolah/madrasah yang dilakukan Kepala SD/MI menurut Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada tahapan ini, si peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pekasanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.Data yang dikumpulkan dapat berupa data pengelolaan sekolah/madrasah. Instrumen yang umum dipakai adalah lembar observasi, dan cacatan lapangan yang dpakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi. Sebagai contoh pada satu usulan PTS akan dikumpulkan data sebagai berikut : (1) data jumlah guru, (2) data kualifikasi guru, (3) data daftar hadir guru, data kinerja guru, sebagainya. Lembar observasi guna memperoleh data kedisipinan guru dan lapangan.Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, seperti misalnya teknik triangulasi, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain sebagainya. Data yang telahterkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penerikan kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statitika dapat digunakan.
Alternatif a lebih baik daripada b karena hasil pengamatan lebih asli dan objektif. Kesulitannya adalah peneliti harus mencari teman yang cermat dan dapat mengamati pelaksanaan; kesepakatan menentukan waktu yang sama.Tahapan pengamatan dan pencatatan semua aktivitas PTS dilakukan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Salah satu atau lebih kegiatan dari pengelolaan sekolah/madrasah yang dilakukan Kepala SD/MI menurut Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada tahapan ini, si peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pekasanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.Data yang dikumpulkan dapat berupa data pengelolaan sekolah/madrasah. Instrumen yang umum dipakai adalah lembar observasi, dan cacatan lapangan yang dpakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi. Sebagai contoh pada satu usulan PTS akan dikumpulkan data sebagai berikut : (1) data jumlah guru, (2) data kualifikasi guru, (3) data daftar hadir guru, data kinerja guru, sebagainya. Lembar observasi guna memperoleh data kedisipinan guru dan lapangan.Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, seperti misalnya teknik triangulasi, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain sebagainya. Data yang telahterkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penerikan kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statitika dapat digunakan.
c.
Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasakan data yang telah terkumpul, dan kemudian
melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi dalam
PTS mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas
tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
kegiatan : perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga
permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993).Refleksi adalah merenungkan hasil
pengamatan. Kepala sekolah/madrasah /madrasah harus melibatkan objek yang
melakukan tindakan. Mereka diminta untuk mengingat kembali peristiwa yang
terjadi ketika PTS berlangsung, serta mengemukakan perasaannya senang atau
tidak mengemukakan pendapat dan usul-usul untuk perbaikan siklus berikutnya.Dalam
penilaian laporan PTS. Uraian refleksi ini sangat diperhatikan oleh pembaca,
penilai, atau penguji, dicermati bagaimana peneliti melakukannya, dan bagaimana
tindak lanjut dari refleksi tersebut. Hal yang sangat diperhatikan pembaca,
penilai, atau penguji adalah apakah hasil refleksi ini digunakan sebagai bahan
untuk memperbaiki perencanaan pada siklus berikutnya atau tidak karena sangat
penting untuk dijadikan masukan perbaikan perencanaan siklus
berikutnya.Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan
kegiatan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan, atau untuk
meyakinkan atau menguatkan hasil. Tapi umumnya kegiatan yang dilakukan pada
siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang
tentu saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang
ditemukan dalam siklus pertama. Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua,
maka kepala sekolah/madrasah /madrasah dapatmelanjutkan dengan tahap
kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama.Jika sudah selesai
dengan siklus kedua dan kepala sekolah/madrasah /madrasah belum merasa puas,
dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan
siklus terdahulu. Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus
dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun
ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.Tunjukkan siklus-siklus
kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai
dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. Jumlah siklus diusahakan
lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga jadwal kegiatan belajar di
sekolah.
Sumber : BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL ,2009
Sumber : BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL ,2009
0 Comments