Fungsi Dan Peranan Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah sebagai Educator (Pendidik)Peran kepala sekolah sebagai Educator (Pendidik) dapat memberikan pengaruh yang cukup besar kepada para peserta didik terutama dalam konteks belajar mengajar antara guru dan siswa, hal ini dikarenakan bahwa peran kepala sekolah sebagai educator dituntut untuk memberikan motivasi dan meningkatkan profesionalisme guru sehingga proses belajar mengajar dapat lebih baik. Dengan
demikian kepala sekolah selaku pendidik harus menjalankan peran tersebut dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Kepala Sekolah sebagai Manager
Kepala sekolah sebagai manajer merupakan peran yang sangat kompleks, karena didalamnya terdapat tugas-tugas kepala sekolah dalam mengelola atau memenej sekolah. Dengan demikian, dalam menjalankan perannya sebagai manajer kepala sekolah membutuhkan strategi yang kuat serta dukungan dari berbagai pihak yang terkait terutama guru selaku pihak yang berhubungan
langsung di sekolah. Pernyataan di atas didukung oleh pendapat Mulyasa (2003:103) yang menyatakan bahwa :
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
c. Kepala Sekolah sebagai Administrator
Mulyasa (2003: 107) menyatakan bahwa :
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana-prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah.
d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Peran kepala sekolah sebagai supervisor harus menjalankan prosedur supervisi sebagaimana pengawas, mulai dari menyusun rencana kegiatan sampai evaluasi. Untuk lebih jelasnya, Mulyasa (2003: 111) menyatakan bahwa :
e. Kepala Sekolah sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai Leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumidjo (1990:110) mengemukakan bahwa: “kepala sekolah sebagai leader memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta
pengetahuan administrasi dan pengawasan”.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Untuk lebih lengkapnya, Mulyasa (2003: 115) menyatakan bahwa :
f. Kepala Sekolah sebagai Innovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Supaya dapat mengetahui lebih jelas, maka Mulyasa (2003: 118) menyatakan bahwa :
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB). Dalam menjalankan fungsinya sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu mendorong tenaga kependidikan agar mau dan mampu meningkatkan
profesionalismenya.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan, laboratorium, dan ujian. Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis, program supervisi nonklinis, dan program supervisi kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.
e. Kepala Sekolah sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai Leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumidjo (1990:110) mengemukakan bahwa: “kepala sekolah sebagai leader memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta
pengetahuan administrasi dan pengawasan”.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Untuk lebih lengkapnya, Mulyasa (2003: 115) menyatakan bahwa :
Kemampuan kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.
f. Kepala Sekolah sebagai Innovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Supaya dapat mengetahui lebih jelas, maka Mulyasa (2003: 118) menyatakan bahwa :
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptabel dan fleksibel.
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB). Dalam menjalankan fungsinya sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu mendorong tenaga kependidikan agar mau dan mampu meningkatkan
profesionalismenya.
0 Comments