Kabar Baik: Lulusan SMK Kontruksi Dapat Jaminan Kerja di Kontraktor BUMN

Lulusan SMK konstruksi tidak usah khawatir dengan persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pemerintah telah menjamin kerja di kontraktor BUMN asalkan mendapat sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Hal itu tercantum dalam Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemberdayaan SMK bidang Konstruksi antara Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR dengan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud dan Pengesahan Skema Sertifikasi SMK di SMK Negeri 26 Jakarta, Jl Balai Pustaka Baru 1, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (16/3/2016).


Penandatanganan dilakukan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib dan perwakilan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Asrizal Tatang. Turut hadir juga kepala dinas serta perwakilan kepsek SMK seluruh Indonesia.


Lulusan SMK nantinya akan lulus selama 4 tahun. Mereka akan belajar selama 3 tahun dan magang 1 tahun. Setelah magang mereka akan disertifikasi oleh BNSP. Setelah dapat sertifikasi, mereka akan dapat bekerja di kontraktor BUMN.

Yusid Toyib mengatakan, kualitas SDM SMK harus dijaga karena BNSP tidak sembarangan mengeluarkan sertifikat. Pihaknya memfasilitasi dunia industri dengan dunia pendidikan.

"Nantinya dengan skema sertifikasi tersebuttamatanSMK akan bekerja di kontraktor. Karena saat ini kontraktor kekurangan tenaga terampil. Jangan pedulikanadanyaMEA, yang penting kita tetap bekerja,"ujarYusid.


Yusid menambahkan, hanya tenaga ahli yang boleh masuk MEA. Sedangkan untuk tenaga terampil pihaknya harus produksi sendiri. Karena itu pemerintah akan melakukan door to door ke para tenaga terampil.

"Contohnya bila kita lihat ada tukang kerjanya bagus nanti kita kasih sertifikat supaya diakui sebagai tenaga terampil. Ini kita harapkan dapat mempercepat proses penyerapan. Target tahun ini 150 ribu tenaga terampil yang tersertifikasi," kata Yusid.

Hamid Muhammad mengatakan, SMK merupakan prioritas dalam dunia kerja menghadapi MEA. Karena SMK yang disebut langsung oleh Presiden Jokowi.

"SMK adalah salah satu program prioritas karenahanyaSMK yang disebut langsung oleh Presiden. Kami titipkan ke Kadis tolongpastikannantinyatenagaSMK bisa bekerja,"kataHamid.


Asrizal Tatang menambahkan, saat ini sudah 120 SMK seluruh Indonesia yang telah disertifikasi. Targetnya 180 sekolah lagi yang akan disertifikasi.

"Tamatan SMK 3 tahun masuk pada level 2. Sedangkan yang 4 tahun masuk level 3. Sudah 8 SMK yang 4 tahun kompetensinya ada di level 3," ucap Asrizal.


Sumber: detik

Artikel Terkait:

Post a Comment

0 Comments